5 KONSEP DASAR SIMPUS merupakan akronim dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. Menurut Kemenkes No 128/Menkes/SK/II/2014 mengenai Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, SIMPUS adalah “TATANAN MANUSIA/PERALATAN YANG MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK MEMBANTU PROSES MANAJEMEN PUSKESMAS
Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan informasi bagi eksekutif atau anggota-anggota organisasi yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Sedangkan menurut Rahman & Saudin 2022, hlm. 95 sistem informasi esekutif merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Hal tersebut karena menurut Mcleod dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 95 suatu sistem informasi eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat. Lebih lanjut Mcleod menjelaskan bahwa implementasi dan pemakaian dari sistem informasi eksekutif ini meliputi menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi, menyediakan keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk menganalisis informasi, dan membantu eksekutif mengidentifikasi masalah. Sementara itu menurut menurut Turban dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 95 sistem informasi eksekutif SIE atau biasa disebut sebagai sistem pendukung eksekutif, atau executive information system EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, di mana sistem ini menyediakan akses yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses langsung terhadap laporan-laporan manajemen. Istilah eksekutif memang mengandung makna yang cukup luas dan kabur. Namun, eksekutif yang dimaksud pada sistem informasi eksekutif adalah berbagai hal yang menunjang perencanaan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan oleh apa eksekutif atau para pembuat keputusan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak hanya dapat mengandalkan semua sub-sistem atau bawahannya saja dan akan kesulitan untuk menyerapnya secara bersamaan. Para eksekutif harus mencari dan menggabungkan data menjadi suatu bentuk yang bisa mereka amati sendiri dan isakan sering menghasilkan kekaburan serta misinterpretasi dari kondisi yang sesungguhnya, dan sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Tugas Eksekutif Untuk benar-benar memahami apa yang akan digeluti oleh suatu sistem informasi eksekutif, tentunya kita juga harus benar-benar tahu apa sebetulnya yang menjadi tugas nyata atau persoalan pokok yang dihadapi seorang eksekutif. Beberapa tugas atau hal yang harus dilakukan eksekutif meliputi beberapa poin di bawah ini. Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah. Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negosiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha merger, dan manajer tingkat bawah/ rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok. Agenda dan jaringan Kotter, menurut P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap a menetapkan agenda-tujuan yang harus dicapai perusahaan panjang, mencegah, dan jangka pendek; b membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; c menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu Rahman & Saudin, 2022, hlm. 96. Komponen Sistem Informasi Eskekutif Secara umum, menurut Rahman & Saudin 2022, hlm. 96 komponen yang membentuk suatu sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Hardware Perangkat Keras Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebutuhan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen, yakni a Input Device/ alat masukan Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika; b Central Processing Unit Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain; c File Penyimpanan Data Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah; d Output Device/ alat keluaran Eksekutif dapat menggunakan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan. Software Perangkat LunakMemilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen, yakni a Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan; b Database Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif; c Dasar grafis Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf bagan balok; d Dasar model EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain. Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu faktor-faktor penentu keberhasilan critical success factors, management by exception, dan model mental yang akan dijelaskan sebagai berikut Faktor Penentu Keberhasilan Critical Success Factor Adalah hal-hal faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari Mc Kinsey dan Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF critical success factors yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang fisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi. Management by Exception MBE Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja aktual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif. Model Mental Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi information compression dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, Johnson-Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu di ambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti proxy Rahman & Saudin, 2022, hlm. 97. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif Rockart &Delong dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 98 mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan system informasi eksekutif yang di antaranya adalah sebagai berikut. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana. Staf jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu. Teknologi informasi yang sesuai H/ W dan S/ W tidak lebih dan tidak kurang. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drilldown dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/ untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi. Manajemen atas Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap masalah tersebut tidak terkendali. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif Semua sistem memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna. Begitu pula dengan sistem informasi eksekutif ini pun juga memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Beberapa kelebihan sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer. Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan. Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti. Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan. Melakukan penyaringan data untuk manajemen. Meningkatkan pemeriksaan keterangan. Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas. Sedangkan kekurangan dari sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks. Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi. Karena sistemnya besar, terhitung cukup sulit untuk mengaturnya. Referensi Rahman, W., Saudin, L. 2022. Bahan ajar sistem informasi manajemen. Bandung Penerbit Widina Bhakti Persada. Berikutpengertian dari jurusan sistem informasi dan jurusan manajemen informatika: hal ini tidak sepenuhnya benar karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Sebagai contoh, jurusan S1 akan menyediakan teori yang lengkap, tetapi dikarenakan jumlah peminatnya semakin meningkat, maka akan lebih sulit untuk mendapatkan
Manajemen Kinerja, Apa itu? Sebenarnya, manajemen dan kinerja memiliki pengertian sendiri-sendiri. Manajemen berarti pengaturan, sedangkan kinerja memiliki maknanya sendiri. Untuk penjelasan yang lebih detail, berikut merupakan beberapa penjelasan mengenai manajemen dan kinerja dalam satu kesatuan. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan hasil yang hendak dicapai, terutama oleh pihak individu, yang ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku, didasarkan pada bentuk pengerjaan yang tengah dilakukan. Mangkunegara, sebagai ahli yang menggeluti bidang ini, mengatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang telah dihasilkan oleh seorang pegawai, guna mencapai tujuan yang diinginkan. Setelah mengetahui pengertian kinerja, kini dilanjutkan dengan keterangan mengenai manajemen kinerja dalam bentuk yang padu. Secara umum, dapat diambil pengertian bahwa ia merupakan kegiatan yang digunakan untuk memastikan untuk mencapai tujuan, dengan cara yang efektif, efisien dan konsisten. Selain itu, diterangkan pula bahwa makna dari performance management ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sasaran dan target perusahaan atau organisasi terpenuhi secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut dimulai dari tahap proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan terakhir evaluasi kinerja perangkat atau pihak input-output. Terdapat beberapa ahli maupun cendekiawan yang menerangkan makna dari konsep tersebut. Diantaranya adalah Bacal, yang menerangkan bahwa manajemen kinerja merupakan komunikasi yang dilakukan oleh karyawan dengan pihak pengelola organisasi atau perusahaan secara langsung. Proses tersebut mencakup berbagai kegiatan untuk menumbuhkan harapan serta pemahaman yang jelas akan bentuk pekerjaan yang harus dilakukan. Amstrong juga menerangkan konsep tersebut pada tahun 2004. Menurutnya, ia adalah pendekatan strategis serta terpadu dan berkelanjutan, guna memberikan keberhasilan pada pihak organisasi atau perusahaan. Caranya dengan meningkatkan kinerja pegawai di dalam perusahaan tersebut, untuk kemudian dikembangkan kemampuan tiap individu serta pihak pengembang. Pengertian yang berbeda diberikan oleh Castello, ia mengungkapkan bahwa Manajemen kinerja merupakan dasar seta kekuatan yang mendorong segala keputusan organisasi, usaha yang harus dilakukan serta pengalokasian sumber daya dari belakang. Schwarz menjelaskan bahwa konsep tersebut memiliki arti sebagai Gaya manajerial yang dasarnya merupakan komunikasi secara langsung dan terbuka, antara manajer dengan karyawan, mencakup pencapaian yang hendak dicapai, umpan balik antar kedua belah pihak, serta penilaian kinerja. Tujuan Manajemen Kinerja Karyawan Terdapat beberapa tujuan dari manajemen kinerja pada karyawan atau pegawai. Diantaranya sebagi berikut. Tujuan sinergik Tujuan tersebut berkaitan dengan berbagai kegiatan karyawan dengan fokus utama berupa tujuan organisasi ataupun perusahaan. Dalam jalannya aktifitas tersebut, membutuhkan definisi tujuan dan hasil yang hendak dicapai, perilaku, pengembangan serta hubungan timbal balik kinerja yang dilakukan karyawan. Serta strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan administratif Dalam tujuan ini, informasi mengenai menajerial kinerja diberikan, khususnya sebagai bentuk evalusi kinerja pegawai. Hal tersebut berguna untuk keperluan administratif, promosi, pemberhentian karyawan serta evaluasi. Tujuan pengembangan Merupakan kegiatan yang dilakkan untuk mengembangkan kemampuan karyawan yang telah berhasil mencapai bidang kerjanya. Berupa pemberian pelatihan untuk karyawan dengan kinerja yang kurang, serta menempatkannya pada posisi yang dianggap cocok dan sesuai dengan keahlian mereka. Tiga hal tersebut merupakan tujuan dari manajemen kinerja secara umum. Secara khusus, terdapat beberapa tujuan, diantaranya adalah Mendapatkan peningkatan kerja secara berkelanjutan Fokus pada atribut serta kompetensi yang diperlukan oleh organisasi Pemberdayaan karyawan; berupa landasan untuk memberikan imbalan dan penalti Membuat kesepakatan antara pihak manajer dengan karyawan untuk rencana pengembangan organisasi Tahapan Manajemen Kinerja Ada beberapa tahapan manajerial kerja yang harus dilakukan guna memenuhi kualifikasinya. Terdapat empat tahap yang harus dilakukan secara berurutan, terus menerus dan melibatkan pihak manajer dengan karyawannya. Directing / planning Tahap ini merupakan tahap dimana perilaku kerja karyawan di identifikasi berdasarkan basi atau dasar kompetensinya. Planning atau perencanaan diisi dengan pengarang yang bersifat praktis guna merencanakan target yang hendak dicapai, kapan waktu yang tepat serta bantuan apa yang sekiranya perlu diberikan. Target memiliki sifat yang realistis, bisa dicapai, tidak terlalu tinggi ataupun rendah, serta jelas sasaran dan rentang waktunya pencapaiannya. Sebuah target pun harus jelas apa yang hendak dicapai, bagaimana langkah mencapainya, serta terukur dan dapat dipahami keberhasilannya oleh orang lain. Managing / Supporting Tahap kedua dari manajemen kinerja ini berfokus pada penerapan monitoring ataupun manajerial pada proses jalanya kerja organisasi. Berfokus pada dukungan, pengendalian, serta pengaturan agar tetap sesuai rencana yang telah ditetapkan. Ketetapan tersebut didapatkan dari kriteria maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur. Review / appraising Dalam tahap ini, utamanya merupakan kerja-kerja evaluasi. Review dilakukan dengan melakukan pengulangan ulasan kinerja yang dilaksanakan pegawai sebelumnya. Kemudian, kinerja diukur dan dinilai. Pada tahan review, terdapt data yang harus mendukung argumen dan manajer sebagai evaluator, harus bertindak secara objektif. Developing / rewarding Fokus dalam tahap ini terletak dalam pengembangan serta penghargaan pada kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan. Hasi evalusasi menjadi penentu dalam tahap ini, serta keputusan apa yang hendak di ambil selanjutnya oleh pihak evaluator. Keputusan tersebut memiliki hasil berupa langkah perbaikan, pemberian penghargaan, penetapan anggaran, ataupun melanjutkan kinerja yang telah dilakukan sebelumnya. Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja memiliki beberapa proses dalam pelaksanaannya, sehingga ia tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Tata cara yang sesuai tersebut, kemudian akan memberikan hasil akhir yang lebih maksimal dan dapat dirasakan manfaatnya. Masukan Manajerial kinerja perusahaan memerlukan berbagai masukan, baik input maupun output, yang berguna untuk meraih tujuan serta bersinergi dengan oganisasi ataupun perusahaan. Beberapa masukan yang diperlukan diantaranya adalah sumber daya manusia, modal,material, metode dan mekanisme kerja, hingga peralatan dan teknologi guna menunjang kinerja kayawan. Sebagai sebuah konsep, manajerial kinerja memerlukan masukan berupa kapabilitas dan kemampuan kerja SDM yang telah mereka rekrut, baik sebagai seorang individu maupun kumpulan kelompok. Kapabilitas tersebut dapat dilihat dari pengetahuan, kompetensi, keterampilan dan skill lainnya. Proses Selanjutnya merupakan proses. Proses sendiri berawal dari perencanaan tentang bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut. Selain itu, dalam proses, dirancang pula sumber daya maupun aktivitas penunjang yang bisa membantu meraih tujuan tersebut. Dalam manajemen kinerja, proses penilaian serta pengkajian ulang keputusan yang telah diambil, maupun langkah yang telah diambil, ditinjau dan dievaluasi ulang, guna mengetahui apakah proses tersebut memang sesuai untuk meraih tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Proses seharusnya dilakukan secara jujur untuk menghindari berbagi hal yang sekiranya akan merugikan perusahaan kedepannya. Keluaran Keluaran merupakan hasil praktis yang didapatkan dari kinerja yang telah dilakukan perusahaan maupun organisasi, baik dalam bentuk barang jadi maupun jasa. Hasil tersebut kemudian harus dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan, untuk dilihat apakah keluaran yang dihasilkan sudah sesuai, lebih rendah ataupun lebih tinggi dari tujuan tersebut. Apabila lebih rendah, maka diperlukan evaluasi agar kinerja yang akan datang membaik. Umpan balik atau feedback akan berkontribusi dalam perencanaan ulang tujuan, serta guna mengimplementasikan kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan dan manajer. Manfaat Proses terakhir dari manajemen kinerja adalah pengambilan manfaat. Dampak atau manfaat yang telah dihasilkan harusnya memberikan dampak yang positif terhadap kinerja atau pengembangan organisasi. Misalnya, keberhasilan karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan, akan meningkatkan motivasi agar kinerja perusahaan semakin tinggi. Namun, dalam permisalan yang disebutkan sebelumnya, terdapat dampak negatif yang akan mengikuti, apabila karyawan tidak berada di lingkungan yang kondusif, yakni sombong hati, semaunya sendiri serta bermalas-malasan sebab telah berhasil mencapai target. Karena itu, lingkungan kerja yang positif dan saling mendukung diperlukan untuk memberikan manfaat yang lebih maksimal. Aspek Kinerja Terdapat beberapa aspek dari kinerja yang harus ada, guna hasil yang lebih optimal. Menurut Blumenthal dalam karyanya di tahun 2003 mengenai aspek kinerja, ia menjelaskan bahwa peningkatan suatu kerja merupakan hasil dari perbaikan aspek. Aspek tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut. Stabilitas organisasi Stabilitas dalam organisasi ini memiliki makna bahwa apapun yang terkait dengannya. Memberikan layanan secara konsisten diberikan oleh organisasi tersebut, serta dihantarkan dengan baik pada pelanggan secara berkelanjutan. Stabilitas finansial Dalam manajemen kinerja, stabilitas ini terkait dengan kemampuan organisasi untuk memenuhi berbagai kewajiban jangka pendek, ataupun jangka panjang untuk beberapa kasus tertentu. Misalnya, organisasi ataupun perusahaan mampu membayar tagihan berbagai produk yang mereka gunakan. Dalam pembangunan kapasitas, stabilitas finansial merupakan hal ynag penting untuk diperhatikan. Kualitas program Baik berupa produk maupun layanan, kualitas program pada suatu organisasi didasarkan pada dampak yang telah dihasilkan. Termasuk dalam hal tersebut program mana yang sekiranya efektif, serta sistem pengeluaran seperti apa yang harusnya di adaptasi oleh organisasi tersebut. Pertumbuhan organisasi Pertumbuhan ini dapat dilihat dari perkembangan perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Kemudian dilanjutkan dengan menyediakan lebih banyak produk keluaran, baik jasa maupun produk fisik. Secara umum, pertumbuhan organisasi tidak terikat dengan indikator kinerja karyawan. Manfaat Manajemen Kinerja Manajemen kinerja seharusnya memberikan dampak positif, bermanfaat, tidak hanya untuk karyawan, manajer, ataupun perusahaan dan organisasi itu sendiri. Manfaat tersebut didapatkan dengan proses manajerial yang baik, serta kinerja karyawan yang berperan penting dalam peningkatan produk ataupun jasa yang sebelumnya telah ditargetkan. Manfaat manajerial kinerja, secara umum, dibagi dalam tiga bagian, yakni manfaat bagi individu, organisasi serta manajer maupun atasan. Untuk organisasi Bagi organisasi maupun perusahaan, manajerial kinerja karyawan bermanfaat sebagai referensi untuk menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan yang telah ditargetkan untuk tim maupun individu, guna meningkatkan kinerja karyawan pada umumnya. Selain itu, dengan lingkungan kinerja yang baik, komitmen antara karyawan dengan organisasi akan semakin tinggi. Manfaat lainnya adalah mendukung program perubahan budaya dan kultur di tempat kerja agar kondusif dan tidak stagnan. Ia juga bermanfaat untuk mendasarkan perencanaan karir tiap karyawan di depannya, meningkatkan keterampilan karyawan, serta sebagai upaya untuk terus meningkatkan dan mengembangkan keadaan organisasi. Bagi manajer atau atasan Selanjutnya merupakan manfaat manajemen kinerja bagi atasan atau manajer. Sebagai pihak evaluator dan pengawas, manfaat yang diterima oleh manajer terkait dengan manajerial kerja karyawannya adalah pengklasifikasian kinerja serta eksitasi perilaku dari karyawannya. Dengan demikian, ia mampu memberikan penilaian yang efektif kedepannya. Dalam manajerial karyawan tersebut, manajer juga bisa memberikan imbalan non-finansial kepada bawahannya, menawarkan peluang penggunaan waktu yang lebih berkualitas, serta upaya untuk memotivasi semangat dan kinerja tim maupun individu. Manajer juga bisa membuat kerangka kerja yang berguna untuk meninjau ulang kompetensi dan kinerja karyawannya. Manfaat untuk karyawan Bagi karyawan terdapat manfaat yang bisa diambilnya dari manajerial karyawan. Misalnya untuk mendapatkan informasi mengenai peran serta tujuan yang harus dicapai, mendukung dan mendorong kinerja karyawan lain serta lingkungan tempat kerja. Karyawan juga dapat memanfaatkan peluang kerja untuk peluang memanfaatkan waktu yang lebih berkualitas, mengembangkan kinerja dan skillnya, serta membantunya untuk fokus mencapai tujuan. Talenta by MekariSoftware Manajemen Kinerja Terbaik Talenta adalah salah satu merk HRIS human resources information system, yakni software perangkat lunak untuk manajemen sumber daya manusia. Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal. Dengan aplikasi penilaian kinerja karyawan dari Talenta, HR akan lebih mudah dalam mereview kinerja karyawan secara objektif karena tersedianya berbagai metode review komprehensif dari Talenta. Benefit lainnya dapat Anda temukan pada link berikut Sehingga hadirnya Talenta by Mekari memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HRD yang dapat diakses secara online juga dilengkapi dengan KPI dashboard yang akan semakin mempermudah HR dalam memantau kinerja karyawan sudah sejalan dengan tujuan perusahaan. Untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengunjungi link berikut Talenta menggunakan business model managed subscription, jadi anda berlangganan secara tahunan ke Talenta untuk menggunakan software ini. Tidak bisa bayar sekali didepan lalu pakai selamanya. Selain itu, semua data yang ada di dalam aplikasi Talenta by Mekari akan terjamin keamanannya, karena kami memiliki kualitas keamanan standar ISO 27001 yang setara dengan bank. Talenta juga menggunakan teknologi enkripsi sehingga data-data yang tersimpan tidak akan dapat dilihat oleh pihak yang tidak berwenang. Fitur Talenta by Mekari Berikut beberapa fitur utama yang dapat membantu HR dalam mengelola sumber daya manusia suatu perusahaan. Software attendance management untuk mengelola cuti, absen, jadwal shift kerja, perhitungan lembur dan timesheet karyawan. Aplikasi absensi online untuk mengelola kehadiran karyawan tanpa perlu menggunakan mesin fingerprint. Aplikasi HRIS untuk mengelola database karyawan, proses rekrutmen hingga manajemen aset. Software payroll untuk melakukan penggajian lebih efisien dengan perhitungan yang akurat dan cepat. Aplikasi slip gaji untuk mengelola slip gaji karyawan dengan lebih aman dan mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Dengan fitur – fitur ini, HR dapat mengelola rekrutmen karyawan dengan lebih mudah, mulai dari job listing, penjadwalan interview, hingga onboarding hanya dalam satu aplikasi yang terintegrasi dan berbasis online. Tertarik mencoba Talenta secara gratis? Kunjungi sekarang juga!
Kerugiankerugian tersebut adalah kerugian untuk pekerja, sedangkan bagi perusahaan tidak begitu berpengaruh. Sementara kelebihan perkantoran adalah : Menekan biaya fasilitas. Menekan biaya peralatan. Jaringan Komunikasi formal. Menekan penghentian kerja. Kontribusi sosial. Pekerjaan lebih cepat. Lebih mudah dalam hal pencarian kembali.
Database adalah pengelompokan logis dari data yang berisi satu set ruang tabel terkait dan ruang indeks. Biasanya, database berisi semua data yang terkait dengan satu aplikasi atau dengan sekelompok aplikasi terkait. Perkembangan penyimpanan data semakin besar setiap waktu sehingga diperlukan bantuan yang lebih praktis dan cepat seperti DBMS Database Management System. Lalu Sistem Manajemen Basis Data atau Database Management System DBMS itu sendiri mengacu pada solusi teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan dan mengelola penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. DBMS menawarkan pendekatan sistematis untuk mengelola database melalui antarmuka untuk pengguna serta beban kerja yang mengakses database melalui aplikasi. Tanggung jawab manajemen untuk DBMS meliputi menyimpan informasi, menerapkan proses ke database, seperti akses dan modifikasi, membuat struktur penyimpanan yang lebih rapi, dll. Selain itu DBMS juga memfasilitasi operasi administratif tambahan seperti manajemen perubahan, pemulihan bencana, kepatuhan, dan pemantauan kinerja, antara lainnya. Mari simak penjelasan singkat serta kelebihan dan kekurangan DBMS jika Anda menggunakannya untuk mempermudah pekerjaan Anda. Daftar Isi1 Manfaat dan Kelebihan Menggunakan DBMS Database Management System Integritas data yang Keamanan Akses data lebih Dukungan pemulihan dan Membantu pengambilan keputusan yang lebih Modifikasi yang mudah2 Kekurangan DBMS Database Management System Kompleksitas dalam hal Adanya peningkatan Keandalan yang kurang Ukuran yang menyita tempat3 Contoh Penerapan DBMS Database Management System4 Tipe/Jenis DBMS Database Management System5 Kesimpulan dan Penutup Manfaat dan Kelebihan Menggunakan DBMS Database Management System Secara singkat, DBMS dicirikan sebagai kerangka kerja perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menunjukkan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke kumpulan data. DBMS memungkinkan pengguna akhir untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data yang diperlukan dalam kumpulan data. DBMS bekerja seperti lapisan antara program dan data. Sedangkan manfaat dan kelebihannya seperti Integritas data yang baik Integritas data berarti data konsisten dan akurat dalam database yang penting karena ada banyak database di DBMS. Semua database ini berisi data yang dapat dilihat oleh banyak pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data konsisten dan benar di semua database untuk semua pengguna. Keamanan data Keamanan data adalah konsep penting dalam database. Hanya pengguna yang berwenang harus diizinkan untuk mengakses database dan identitas mereka harus diautentikasi menggunakan nama pengguna dan kata sandi. Pengguna yang tidak sah tidak boleh diizinkan mengakses database dalam keadaan apapun karena melanggar batasan integritas. DBMS menyediakan platform yang lebih baik untuk privasi data sehingga membantu perusahaan menawarkan keamanan data yang lebih baik. Akses data lebih cepat Sistem manajemen basis data membantu pengguna untuk menghasilkan jawaban dan permintaan masuk cepat atas pertanyaan yang membuat pengaksesan data menjadi akurat dan lebih cepat. Dukungan pemulihan dan cadangan DBMS secara otomatis menangani pemulihan dan pencadangan. Pengguna tidak perlu melakukan backup secara berkala karena hal ini ditangani oleh DBMS. Selain itu, juga mengembalikan database setelah kegagalan sistem atau crash untuk mencegah kondisi sebelumnya. Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik Data yang dikelola dengan lebih baik dan akses data yang lebih baik memungkinkan untuk menghasilkan informasi dengan kualitas yang lebih baik, yang menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih baik. Kualitas informasi yang dihasilkan tergantung pada kualitas data yang mendasarinya. Kualitas data adalah pendekatan komprehensif untuk mempromosikan akurasi, validitas, dan ketepatan waktu data. Meskipun DBMS tidak menjamin kualitas data, DBMS menyediakan kerangka kerja untuk memfasilitasi inisiatif kualitas data, Modifikasi yang mudah Sistem dapat dimodifikasi dengan mudah menggunakan DBMS untuk menghasilkan perubahan dalam organisasi. Data baru dapat dimasukkan tanpa merusak data yang sudah ada. Selain itu, aplikasi dapat diisolasi berdasarkan bagaimana data dikontraskan dan disimpan dalam DBMS. Baca Juga Database Definisi/Pengertian dan Tipe/Jenisnya Kekurangan DBMS Database Management System Meskipun sistem database menghasilkan keuntungan yang cukup besar dibandingkan pendekatan manajemen data sebelumnya, sistem database memang mempunyai kekurangan nya tersendiri juga, sebagai contoh Kompleksitas dalam hal manajemen Sistem basis data berinteraksi dengan banyak teknologi berbeda dan memiliki dampak signifikan pada sumber daya dan budaya perusahaan. Maka perubahan yang diperkenalkan oleh adopsi sistem database harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa mereka membantu memajukan tujuan perusahaan. Mengingat fakta bahwa sistem database menyimpan data perusahaan penting yang diakses dari berbagai sumber, masalah keamanan harus terus-menerus dinilai dan dievaluasi. Adanya peningkatan biaya Sistem basis data membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih dan personel yang sangat terampil. Ini membuat biaya pemeliharaan perangkat keras, perangkat lunak, dan personel yang diperlukan untuk mengoperasikan dan mengelola sistem basis data bisa sangat besar. Keandalan yang kurang kuat Sistem manajemen basis data lebih rentan terhadap kegagalan karena struktur lengkapnya bergantung pada basis data. Kerusakan apa pun pada basis data dapat menghentikan fungsi semua program aplikasi. Bahkan jika salah satu komponen mulai tidak berfungsi, kesalahan ini akan menghentikan seluruh operasi. Ukuran yang menyita tempat Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS menjadi perangkat lunak yang sangat besar, menempati banyak megabyte ruang disk dan membutuhkan sejumlah besar memori untuk berjalan secara efisien. Baca Juga Database-as-a-service DBaaS Kelebihan dan Kekurangannya Contoh Penerapan DBMS Database Management System Fungsi DBMS termasuk katalog yang dapat diakses pengguna yang menerapkannya. Beberapa diantaranya seperti sistem manajemen perpustakaan, abstraksi dan independensi data, keamanan data, pencatatan dan audit aktivitas, dukungan untuk otorisasi akses, pemulihan data, dan penegakan batasan untuk memastikan data mengikuti aturan yang ditentukan. Beberapa contoh penggunaan DBMS adalah Sistem perpustakaan terkomputerisasi Mesin teller otomatis Sistem reservasi penerbangan Sistem inventaris suku cadang yang terkomputerisasi, dan lain sebagainya. Baca Juga Tutorial Cara Export dan Import Database MySQL di Website Tipe/Jenis DBMS Database Management System Basis data adalah kumpulan arsip elektronik yang dapat diproses untuk menghasilkan informasi yang berguna. Data yang dikumpulkan kemudian dapat diakses, dimodifikasi, dikelola, dikendalikan, dan diatur untuk melakukan berbagai operasi pemrosesan data. Biasanya, data akan diindeks di seluruh baris, kolom, dan tabel yang membuat pemrosesan beban kerja dan kueri data menjadi efisien. Beberapa jenis atau database meliputi Berorientasi pada objek Object-oriented Relasional Didistribusikan Hirarki Jaringan Network, dan lain-lain Seiring waktu, model untuk sistem manajemen basis data telah banyak berubah. Perubahan yang cukup signifikan ini adalah bagian penting untuk memahami cara kerja berbagai opsi DBMS. Jenis paling awal dari sistem manajemen basis data terutama terdiri dari model hierarki dan jaringan yang kini semakin berkembang dengan berbagai model dan tipe yang tentunya juga mempunyai tujuan berbeda pula. Baca Juga Tutorial Cara Memperbaiki Tabel di Database MySQL yang Corrupt Kesimpulan dan Penutup Database adalah bermacam-macam data yang terhubung yang menggambarkan situasi dunia nyata. Untuk mengatasi demand dalam penyimpanan data, maka sebuah sistem database diimplementasikan untuk dikembangkan dan diisi dengan informasi spesifik untuk fungsi tertentu. Sistem manajemen basis data yang dikenal sebagai DBMS adalah perangkat lunak yang memelihara dan mengambil data untuk pengguna sambil mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Terdiri dari kumpulan aplikasi yang mengontrol database. DBMS menerima permintaan aplikasi dan mengarahkan sistem operasi untuk mengirimkan informasi yang diminta. Pengguna dapat mengembangkan database khusus mereka melalui sistem manajemen database DBMS. Adapun terminologi DBMS berkaitan dengan pengguna database serta program aplikasi lainnya yang pada dasarnya berfungsi sebagai antarmuka antara data dan program perangkat lunak atau software.
2Kelebihan dan Kekurangan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) 2.1 Kelebihan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) 2.2 Membuat proses bisnis lebih efisien. 2.3 Informasi yang terintegrasi di semua departemen. 2.4 Pelaporan dan perencanaan yang tertata. 2.5 Visibilitas yang jelas. 2.6 Kekurangan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
Sistem inforamasi manajemen atau yang juga disingkat SIM didukung oleh teknologi, sumber daya manusia, dan prosedur yang mumpuni untuk menghasilkan informasi yang kekinian, cepat, akurat dan bernilai. Informasi yang dihasilkan bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajemen, menyusun perencanaan, bahkan untuk memecahkan suatu masalah. Sistem informasi manajemen disusun dan dioperasikan berdasarkan tujuan dan kebutuhan penggunanya. Setiap organisasi memiliki tujuan dan kebutuhan informasi yang berbeda beda. Perubahan dalam dunia usaha bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja, baik yang berasal dari internal ataupun eksternal peruahaan. Perubahan kondisi yang mendadak harus segera direspon sesegera mungkin untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. Sistem informasi manajemen bisa menyajikan data data yang diperlukan dengan segera agar manajemen bisa melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi dengan cepat. Sistem informasi manajemen membantu manajemen dalam bekerja secara efektif, efisien dan lebih cepat. Potensi masalah yang timbul bisa dengan cepat diatasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DAFTAR ISI BAB 1 PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER I. Definisi Sistem Informasi Manajemen SIM 1 II. Manajemen Informasi 2 III. Manajemen dan Sistem 3 IV. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK 4 V. Model Penggunaan SIBK dalam Pemecahan Masalah 4 VI. Kecenderungan Menuju “End-user Computing” 5 VII. Mencapai SIBK 6 BAB 2 TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF I. Perusahaan dalam Lingkungannya 8 II. Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan 9 III. Jenis SDI dan Pengelola SDI 9 IV. Perencanaan Strategis Fungsional 9 V. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi 10 VI. End-User Computing EUC sebagai Masalah Strategis 11 VII. Elemen-elemen yang Diperlukan dalam Manajemen 11 BAB 3 PERANANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA I. Definisi Kualitas 13 II. Total Quality Management TQM 14 III. Sistem Informasi Pemasaran Marketing Information System - MKIS 15 IV. Sistem Informasi Manufaktur 15 V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi IS-Information Service 16 BAB 4 MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN I. Model 17 II. Model Sistem Umum pada Perusahaan 18 III. Management by Exception MBE 20 IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan 21 BAB 5 PENDEKATAN SISTEM I. Pemecahan Masalah 25 II. Pendekatan Sistem 27 III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah 27 BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM I. Tahap Perencanaan 29 II. Tahap Analisis 32 III. Tahap Perancangan 33 IV. Tahap Penerapan 34 V. Tahap Penggunaan 35 BAB 7 DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER I. Evolusi Komputer 36 II. Arsitektur Komputer 36 BAB 8 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI I. Moral, Etika, dan Hukum 39 II. Perlunya Budaya Etika 40 III. Etika dan Jasa Informasi 41 IV. Hak Sosial dan Komputer 41 Management Information System Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua bisnis yang telah menjadi semakin rumit dan komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik. Karena itulah pembelajaran mengenai Sistem Informasi Berbasis Komputer mutlak dikuasai untuk menjalankan bisnis saat ini. I. Definisi Sistem Informasi Manajemen SIM Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Data adalah fakta-fakta, angka-angka, atau statistik-statistik yang dapat menghasilkan kesimpulan. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Manajemen sebagai subyek, adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut. Sistem Informasi Manajemen SIM adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Management Information System bersifat intern dan ekstern kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Tujuan Mempelajari SIM adalah memandang bahwa nilai dari informasi amatlah berharga, oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang wirausaha, staff manajemen, atau terlebih sebagai manajer, harus dapat menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya. II. Manajemen Informasi Dalam manajemen informasi seorang manajer mengelola lima jenis sumber daya utama 1. Manusia 2. Material 3. Mesin termasuk fasilitas dan energi 4. Uang Money 5. Informasi termasuk data Sumber daya fisik poin 1 - 4 akan dikelola setelah diperoleh, agar saat diperlukan sumber daya tersebut siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien/usang. Contoh penggantian sumber daya upgrade mesin, rekruitmen pegawai baru, dsb. Sedangkan sumber daya konseptual poin 5 dilakukan dengan mendapatkan data mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna, baru setelah itu dimanfaatkan secara efektif untuk mengambil keputusan dan jika perlu mengganti informasi yang usang. Seluruh kegiatan tersebut; memperoleh informasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat, disebut Manajemen Informasi. Management Information System Alasan utama perlu diberikan perhatian pada manajemen informasi dalam mengembangkan bisnis saat ini adalah a. Kompleksitas kegiatan bisnis meningkat 1 Pengaruh ekonomi internasional 2 Persaingan dunia 3 Kompleksitas teknologi yang semakin meningkat 4 Batas waktu yang semakin singkat 5 Kendala-kendala sosial b. Kemampuan komputer yang semakin baik Pemakai semakin tahu bagaimana mendayagunakan’ komputer untuk membantu pekerjaannya. III. Manajemen dan Sistem Para ahli manajemen sering mengatakan bahwa jika seorang manajer memandang organisasinya sebagai suatu system, hal itu akan membuat pemecahan lebih mudah dan efektif. a. Sistem lingkaran terbuka dan lingkaran tertutup Sistem tanpa elemen mekanisme kontrol, lingkaran umpan balik, dan tujuan disebut sistem lingkaran terbuka open-loop system. Gambar Management Information System Sitem dengan tiga elemen kontrol tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik disebut sistem lingkaran tertutup closed-loop system. b. Suatu pandangan sistem System View 1 Kompleksitas struktur organisasi / rincian pekerjaan. 2 Tujuan yang baik. 3 Kerja sama semua bagian dalam organisasi 4 Keterkaitan organisasi dengan lingkungannya. 5 Penilaian yang tinggi padainformasi dengan feedback IV. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam bidang bisnis terfokus pada data. Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang paling besar. 1. Fokus awal pada data bagaimana mendapatkan data 2. Fokus baru pada informasi bagaimana mengolah data Management Information System 3. Fokus revisi pada pendukung keputusan DSS 4. Fokus kini pada komunikasi otomatisasi kantor 5. Fokus potensial pada konsultasi sistem pakar V. Model Penggunaan SIBK dalam Pemecahan Masalah Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam mengolah informasi terdiri dari bidang aplikasi berbasis komputer; SIA, SIM, DSS, Kantor Virtual, dan Sistem Berbasis Pengetahuan. Kini menggunakan istilah Sistem Informasi Berbasis Komputer Computer Based Information System atau CBIS, untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Semua subsistem CBIS menyediakan informasi untuk pemecahan masalah. Management Information System Di bawah ini merupakan suatu bagan yang menggambarkan model yang mewujudkan bagaimana subsistem CBIS digunakan dalam memecahkan masalah. VI. Kecenderungan menuju “End-user Computing” Para spesialis informasi tidak selalu berperan serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer seperti yang digambarkan di bawah ini. Sistem ini adalah pendekatan tradisional pada masa dulu. Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK Sistem Otomatisasi Kantor Sistem Pendukung Keputusan Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Akuntansi Management Information System Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatnya minat pemakai dalam mengembangkan aplikasi komputer mereka sendiri. Nama yang diberikan oleh situasi ini adalah end-user computing. End user artinya pemakai yang menggunakan produk akhir suatu sistem yang berbasis komputer. Jadi End-User Computing EUC adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. EUC berkembang karena empat pengaruh 1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer knowledge 2. Antrian jasa informasi time-process 3. Perangkat keras yang murah technology-hardware 4. Perangkat lunak siap pakai technology-software VII. Mencapai SIBK Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungsi, dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem System Life Cycle-SLC seperti gambar dibawah ini Management Information System Siklus kehidupan sistem system life cycle – SLC Seiring perkembangan CBIS, para manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi digambarkan sebagai berikut Management Information System Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerja sama untuk mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi yang terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan database, dan menjaga kemutakhiran sistem. Melaksanakan Penelitian Sistem Management Information System Dalam upaya mecapai keberhasilan, para manajer sangat menyadari pengaruh dari lingkungan perusahaan. Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen dalam lingkungannya melalui arus sumber daya fisik maupun konseptual. Perusahaan berusaha memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengelola arus sumber daya termasuk informasi. I. Perusahaan dalam Lingkungannya Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan. Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF Management Information System II. Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasar. Idenya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalakan sumber daya fisik yang lebih unggul - data informasi – dapat digunakan sama baiknya. Manajer perusahaan menggunakan sumber daya konseptual maupun suber daya fisik untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. III. Jenis SDI dan Pengelola SDI SDI terdiri dari  Perangkat Keras Komputer  Perangkat Lunak Komputer  Spesialis Informasi  Pemakai  Fasilitas  Database  Informasi Pengelola SDI diistilahkan sebagai Chief Information Officer CIO, yaitu seorang manajer jasa informasi yang menyumbangkan jasa keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan. Management Information System IV. Perencanaan Strategis Fungsional Ketika para eksekutif perusahaan telah sepenuhnya berkomitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat perlunya tiap bidang fungsional untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana fungsional merinci bagaimana bidang-bidang tersebut akan mendukung perusahaan ketika perusahaan bekerja untuk mencapai tujuan strategisnya. Gambar di bawah menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerja sama dala proses perencanaan strategis mereka. Panah-panah menggambarkan arus informasi dan pengaruh. Rencana strategis Sumber daya informasi Rencana strategis Sumber daya manusia Rencana strategis Sumber daya manufaktur Rencana strategis Sumber daya keuangan Rencana strategis Sumber daya pemasaran Management Information System V. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi VI. End-User Computing EUC sebagai Masalah Strategis a. Pengelompokkan pengguna EUC Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi empat golongan 1 Pemakai akhir tingkat menu menu-level end-users 2 Pemakai akhir tingkat perintah command level end-users 3 Programer pemakai akhir end-user programmers 4 Personil pendukung fungsional functional support personell b. Manfaat penerapan EUC 1 Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai 2 Mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi. Tujuan sistem Kendala sistem Strategi rancangan sistem Misi Tujuan Strategi Atribut strategi organisasi lain Management Information System c. Resiko penerapan EUC 1 Sistem yang buruk sasarannya Bad target 2 Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya 3 Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien 4 Hilangnya integritas data 5 Hilangnya keamanan 6 Hilangnya pengendalian VII. Elemen-elemen yang Diperlukan dalam Manajemen Sumber Daya Informasi Information Resources Management-IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Elemen-elemen yang diperlukan dalam mencapai IRM adalah 1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informsi yang unggul 2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama 3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak 4. Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis 5. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi 6. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Management Information System Sumber daya komputer pusat Sumber daya komputer tersebar Para pemakai yang terlibat dalam end-ser computing Rencana strategis sumber daya informasi Management Information System Kualitas produk dan jasa merupakan prioritas utama dalam bisnis. Informasi yang lengkap dari stakeholder terutama konsumen sangat penting dalam pembuatan program atau rencana perusahaan. I. Definisi Kualitas Suatu definisi kualitas yang paling sederhana namun menangkap pemikiran mutakhir dalam bisnis, mendefinisikan kualitas sebagai “kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan”. Ide dasarnya, kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang diterapkan perusahaan; sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan. Kunci mencapai jenis kualitas ini adalah mengetahui siapa pelanggan kita dan apa yang mereka inginkan. a. Dimensi-dimensi Kualitas Produk David Garvin 1 Kinerja 2 Features 3 Keandalan 4 Kesesuaian 5 Daya tahan 6 Kemudahan perbaikan 7 Keindahan 8 Persepsi terhadap kualitas b. Dimensi-dimensi Kualitas Jasa Leonard Berry, A. Parasuraman dan Valerie Zeithmal PERANANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Management Information System 1 Berwujud 2 Keandalan 3 Responsif 4 Kepastian 5 Empathy II. Total Quality Management TQM a. Landasan TQM 1 Kualitas didefinisikan oleh pelanggan 2 Kualitas dicapai oleh pihak manajemen 3 Kualitas adalah tanggung jawab seluruh elemen perusahaan b. Filosofi TQM Pencapaian keunggulan perusahaan secara menyeluruh dalam dimensi produk dan dimensi jasa dengan mencegah timbulnya kualitas yang buruk bad quality c. Elemen-elemen/perangkat untuk mencapai TQM 1 Peralatan grafis 2 Peralatan statistik d. Penerapan program TQM pada perusahaan 1 Tentukan TQM sebagai standar perusahaan 2 Tetapkan budaya kualitas 3 Tetapkan pengawasan manajemen puncak Kerugian dari Kualitas yang Buruk 1 Kehilangan bisnis. 2 Tuntutan hukum. 3 Kehilangan produktivitas. 4 Biaya-biaya. Keuntungan dari Kualitas yang Baik Management Information System Keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan. Karena itu kualitas ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan perusahaan dalam bentuk peningkatan pendapatan penjualan. Pengaruh yang lain bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya. e. Dukungan dari subsistem SIBK terhadap peningkatan kualitas produk dan jasa 1 Sistem Informasi Akuntansi 2 Sistem Informasi Manajemen 3 Sistem Pendukung Keputusan 4 Sistem Otomatisasi Kantor 5 Sistem Pakar III. Sistem Informasi Pemasaran Marketing Information System - MKIS MKIS mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi database. Dua dari subsistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas.  Subsistem Penelitian Pemasaran Marketing Research Subsystem. Mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan untuk mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen dan tingkat kualitasnya.  Subsistem Intelijen Pemasaran Marketing Intelligence Subsystem. Mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Management Information System Sebagian besar informasi ini dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial. MKIS adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat. IV. Sistem Informasi Manufaktur  Subsistem Intelijen Manufaktur manufacturing intelligence subsystem. Subsistem ini mendapatkan informasi mengenai pemasok. Pihak perusahaan di departemen pembelian menggunakan susbsistem intelijen manufaktur untuk berkomunikasi dengan pemasok. Di area ini sistem electronic data interchange EDI dibuat dengan menghubungkan komputer perusahaan dengan komputer pemasok.  Subsistem Rekayasa Industrial industrial engineering subsystem. Industrial engineers IE meneliti proses perusahaan untuk menetapkan standar yang harus dicapai para pekerja produksi. Sementara MKIS memampukan perusahaan menentukan produk yang harus dibuat, sistem informasi manufaktur memampukan perusahaan memproduksi produk tersebut pada tingkat kualitas yang tepat. V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi IS-Information Service a. Mengidentifikasi Pelanggan IS b. Mendefinisikan kebutuhan kualitas pelanggan c. Menetapkan metrik kualitas d. Mendefinisikan strategi kualitas IS e. Menerapkan program kualitas IS f. Memantau kinerja kualitas IS Management Information System Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan. Ada empat jenis model dasar yaitu fisik, naratif, grafik, dan matematika. Semuanya membantu pemahaman maupun komunikasi, damn model matematika dapat juga digunakan untuk memperkirakan masa depan. I. Model Model adalah penyederhanaan abstraction dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas entity. Para manajemen menggunakan model untuk permasalahan yang akan dipecahkan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan permasalahan adalah entitas. a. Empat jenis dasar model 1. Model fisik 2. Model naratif 3. Model grafik 4. Model matematika b. Kegunaan model 1 Mempermudah pengertian; suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang disederhanakan. 2 Mempermudah komunikasi; setelah pemecah masalah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering perlu dikomunikasikan MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN Management Information System pada yang lain. Mungkin analis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggota lain dalam tim pemecahan masalah. 3 Memperkirakan masa depan; ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain. Model matematika dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. II. Model Sistem Umum pada Perusahaan Model sistem umum digunakan dalam modul ini untuk memudahkan bagi kita dalam menerapkan prinsip-prinsip pada semua jenis sistem informasi disegala jenis organisasi. a. Sistem lingkaran terbuka Perusahaan dengan sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka, berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya sumber daya fisik. Ambil contoh perusahaan manufaktur, mengolah bahan mentah menjadi bahan produksi siap pakai. Material; Arus material berasal dari pemasok di lingkungan perusahaan, hubungan simbiosis mutualisme akan menguntungkan perusahaan dan lingkungan sekitar yang memasok bahan mentah. Management Information System Personil; Arus Personil diambil dari lingkungan sekitar perusahaan, masyarakat sekitar adalah penyumbang terbesar untuk jenis sumber daya ini. Mesin; Mesin diperoleh dari pemasok. Jika umur mesin telah melewati masa produktifnya, maka mesin akan dikembalikan ke lingkungan, mungkin dalam bentuk tukar tambah atau bisa pula sebagai rongsokan. Uang; Arus uang berputar di sekitar perusahaan. Umumnya perusahaan mempunyai kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan dalam menangani arus uang. Arus uang juga meliputi para pelanggan, pemasok, pemegang saham dan para pekerja. Sedikit sekali perusahaan yang memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena dengan tidak adanya umpan balik, akan sulit untuk dilakukan kontrol atas produk yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada kebangkrutan collaps. b. Sistem lingkaran tertutup Management Information System Dengan sistem lingkaran tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsur jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan. Umpan balik yang berguna untuk proses pengendalian adalah informasi dengan dimensi-dimensi sebagai berikut • Relevansi • Akurasi • Ketepatan Waktu • Kelengkapan Contoh, misalnya dihasilkan sebuah laporan dari Bagian Penjualan Marketing suatu perusahaan berupa “Laporan Penjualan Jenis Produk-produk yang Laris.” Laporan itu menjadi menarik bagi manajer untuk diketahui mengapa jenis-jenis produk tertentu mengalami peningkatan penjualan secara pesat. Setelah diketahui sebabnya maka manajer akan menggunakan temuannya untuk diterapkan pada jenis produk yang lain. Demikianlah mengapa informasi harus memiliki dimensi-dimensi sehingga benar-benar menjadi informasi yang amat bernilai. III. Management by Exception MBE Seorang manajer, untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggung jawabnya harus didukung oleh tersedianya a. Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya. b. Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya. Management Information System Standar yang dikombinasikan dengan Output Informasi misalnya laporan penjualan, akan memungkinkan terjadinya Management by Exception MBE. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi ketidaksesuaian antara Kinerja Aktual apa yang telah dan sedang dicapai dengan Standar Kinerja apa yang harus dicapai. Contoh seorang manajer menentukan bahwa jumlah produksi sepatu dalam sehari harus berada dalam jangkauan hingga pasang sepatu. Apabila dalam suatu saat jumlah produksi melewati standar yang ditentukan, misalnya hingga pasang sepatu, maka berlakulah MBE. Manajer memikirkan dan mengambil keputusan terhadap kondisi yang terjadi saat itu. Jika anda seorang manager, apa yang harus dilakukan dengan kelebihan produksi sepatu tadi? Management by Exception memberikan tiga keuntungan dasar a. Manajer tidak membuang waktu memantau aktivitas yang berlangsung secara normal b. Keputusan dapat lebih terfokus pada hal-hal yang lebih memerlukan perhatian c. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang maupun hal-hal yang berjalan semestinya. MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediakan oleh SIBK. Dengan kondisi di mana SIBK memikul sebagian tanggung jawab dalam pengendalian sistem fisik, maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif. Management Information System Hampir serupa dengan MBE, dikenal pula yang model yang dinamakan CSF Critical Success Factors –Faktor-faktor penentu keberhasilan. CFS adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan biasanya memiliki beberapa CSF. Pada industri mobil misalnya, CSF dapat diidentifikasi dari gaya penjualan, jaringan dealer, layanan purna jual maupun pengendalian biaya manufaktur yang ketat. Sistem Informasi memungkinkan manajer mengikuti CSF dengan melaporkan informasi tentang CSF. Perusahaan sebesar CocaCola Company mampu menjadi merek terkenal di dunia. Mengapa? Salah satu sebabnya karena mereka telah menetapkan bahwa harus ditemukan cara yang tepat dalam distribusi produk di mana konsumen dapat dengan mudah menjumpai produk-produk CocaCola Company. Itulah salah satu CSF dari CocaCola Company demi mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba yang besar dari penjualan produknya. Maka, tidaklah mengherankan jika kita jumpai dalam jarak radius 200 meter, setiap warung, toko atau swalayan selalu menjual produk CocaCola Company, belum termasuk yang dijumpai di terminal, pasar, rumah sakit, hotel dan sebagainya. Konsumen selalu melihat boks pendingin berwarna merah berlogo Coca Cola, kapan pun dan di mana pun! IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan a. Pasar Swalayan Sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Management Information System  Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual.  Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang dan orang-orang yang dipekerjakan.  Sejumlah kecil mesin dipergunakan dalam sebuah pasar swalayan. Alat pembaca barcode, komputer, kalkulator, telepon. Selain itu ada lemari pendingin, rak dan kotak peraga.  Arus uang berasal dari jalur pelanggan yang dikeluarkan lagi dalam bentuk pembayaran kepada pemasok, pegawai, pemerintah pajak atau pemilik jika swalayan tersebut adalah perusahaan publik.  Proses transformasi meliputi membuka karton, mengatur barang-barang dagangan di rak, mengecek stok, memesannya jika persediaan barang dagang sudah atau hampir habis. Selain itu juga termasuk mempersiapkan sayur dan buah agar selalu segar, memotong daging, mendinginkannya atau pun memanggang roti atau ayam serta mengemasnya. Seluruh proses dan kegiatan yang membuat dan mendukung agar berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik dapat dianggap sebagai transformasi.  Elemen manajemen dalam sistem konseptual terdiri dari manajer toko dan para asisten manajer.  Pengolah informasi adalah komputer toko tersebut, yang mengendalikan alat pembaca bar code dan mencetak label harga barang. Komputer juga mengirim data ke kantor pusat yang menyebutkan barang yang dipesan, statistik penjualan dan sebagainya.  Standar kinerja ditetapkan bersama oleh kantor pusat dan manajemen toko. Standar dalam bentuk kuota penjualan dan Management Information System anggaran operasi memberikan panduan kepada para manajer mengenai tingkat kinerja yang harus dicapai. Manajer akan memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar.  Manajer menerima sejumlah laporan yang menunjukkan barang mana yang laku dan mana yang kurang laku. Manajer menanggapi laporan tersebut dengan mengambil tindakan seperti menyesuaikan jumlah pesanan, mengatur ulang rak, mengadakan obral serta menambah papan tanda dan rak promosi. Laporan tersebut juga menunjukkan jam-jam dan hari-hari saat tingkat penjualan tinggi dan rendah. Informasi ini berguna untuk mengatur dan menjadwalkan karyawan agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Manajer swalayan menggunakan infofrmasi dari pengolah infromasi, ditambah dengan standar-standar sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan melakukan perubahan yang diperlukan dalam sistem fisik agar pasar swalayan dapat terus bekerja menuju tujuannya. b. Kantor Pengacara Kantor pengacara biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusu dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka beracara di pengadilan. Tugas mereka lebih menekankan aktivitas mental dari pada fisik. Arus material yang dilalui kantor pengacara sangat sedikit, terutama berupa perlengkapan pencatatan seperti kertas catatan, dokumen, alat tulis. Kantor pengacara dapat pula digambarkan dengan model umum yang sama dengan pasar swalayan. Setiap kantor pengacara adalah sistem Management Information System fisik yang terkendali. Pada kantor yang besar, pengendalian dialaksanakan oleh beberapa orang yang disebut sebagai partner. Juga memiliki beberapa karyawan yang berstatus asisten pengacara yang tugasnya membantu pengacara, misalnya menyiapkan bahan sebelum si pengacara menghadiri sidang. Tanggung jawab partner dan asisten adalah memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Standar-standar kinerjanya tidaklah sebesar pasar swalayan, namun membutuhkan konsistensi yang amat kuat dalam pencapaiannya karena mungkin sebuah kantor pengacara tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau memenangkan sekian persen persidangan terlebih mengingat bahwa jalannya persidangan untuk sebuah kasus tidak dapat diprediksi. Namun demikian, laba tetaplah orientasi mereka. Proses tranformasi pada kantor pengacara adalah proses mengubah bahan mentah klien dengan permasalahan hukumnya menjadi “produk jadi” klien yang masalah hukumnya terselesaikan. Transformasi ini dicapai oleh pengacara yang merupakan sumber daya terpenting perusahaan. Walau standar-standar formal tidak ada, tetapi partner tahu tingkat kinerja yang diharapkan. Jika standar intuitif itu tidak tercapai, dibuat keputusan untuk mengubah sistem fisik. Dari para karyawan yang turut dipekerjakan sebagai pegawai administrasi misalnya, dapat diketahui berapa jumlah kasus yang ditangani dalam enam bulan terkahir. Jika terlalu sedikit kasus yang dapat ditangani, pengacara-pengacara tambahan paruh waktu dapat Management Information System dipekerjakan atau dikombinasikan dengan tenaga mahasiswa semester akhir sebagai pengganti asisten pengacara. Model umum akan memberikan kerangka acuan bagi setiap orang yang baru bekerja. Begitu pula di kantor pengacara. Seorang fresh graduate dari fakultas hukum dan menjadi pengacara junior baru akan menemukan sejumlah standar dari pekerjaannya sebagai pengacara setelah mendapat infromasi dari sistem infromasi yang menyediakan database hukum, sejarah kasus dan infromasi lainnya secara lengkap dan akurat. Management Information System Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuan. Suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah dibuat, dan disebut pendekatan sistem. Faktor-faktor yang unik bagi manajer dapat mempengaruhi pemecahan masalah. Faktor-faktor ini meliputi bermacam gaya dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi. I. Pemecahan Masalah Masalah berarti suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa jika dapat diatasi dengan tepat. Pemecahan masalah merupakan tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. a. Pentingnya pemecahan masalah Satu set keputusan untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar. b. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Dalam memecahkan masalah, seorang manajer akan membuat banyak keputusan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah Management Information System tersebut. Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat manajer pertimbangkan. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. c. Elemen-elemen proses pemecahan masalah Agar seorang manajer berhasil dalam pemecahan masalah, harus ada beberapa elemen. Dua elemen yang sudah pasti ada adalah masalah dan pemecah masalah manajer. Solusi bagi suatu masalah harus memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya secara baik, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan – apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini–apa yang sedang dicapai oleh sistem. Penggambaran elemen-elemen pemecahan masalah. Management Information System Proses Manajer mengidentifikasi masalah, memahaminya dan mengidentifikasi berbagai alternatif pilihan solusi serta mengevaluasi seluruh alternatif solusi yang ada, memilih yang terbaik dan memastikan bahwa solusi itu berjalan untuk mengatasi masalah. Dalam proses pemecahan masalah • Komputer kurang berperan • Pengalaman manajer dan insting lebih berperan • Manajer akan lebih banyak mendapat masukan dari Sistem Informasi non-komputer II. Pendekatan Sistem Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem dalam pemecahan masalah Tahap I Usaha Persiapan Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Langkah 2 Mengenali sistem lingkungan Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan Tahap II Usaha Definisi Langkah 4 Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem Langkah 5 Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu Tahap III Usaha Solusi Langkah 6 Mengidentifikasi alternatif pilihan solusi Langkah 7 Mengevaluasi alternatif solusi Langkah 8 Memilih solusi terbaik Langkah 9 Menerapkan solusi terbaik Management Information System Langkah10 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem  Kenali sistem umum perusahaan anda! Langkah 2 Mengenali sistem lingkungan  Kenali delapan elemen lingkungan beserta karakteristiknya! Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan  Kenali area-area fungsional perusahaan  Pahami hierarki tingkat-tingkat manajemen sebagai subsistem, gunakan arus sumber daya!  Kenali area-area fungsional perusahaan Langkah 4 Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem  Apakah subsistem-subsistem yang ada sudah terintregasi menjadi satu sistem yang solid?  Apakah sumber daya telah mengalir antara sistem dan lingkungannya menurut cara yang diinginkan?  Apakah sisem sudah mencapai tujuannya dalam menyediakan produk dan jasa pada lingkungannya? Langkah 5 Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu  Lakukan evaluasi terhadap standar perusahaan!  Bandingkan Output Sistem dengan Standar!  Lakukan evaluasi manajamen!  Lakukan evaluasi pada pemroses informasi!  Lakukan evaluasi Input dengan Sumber Daya Input! Management Information System  Lakukan evaluasi pada proses Transformasi  Lakukan evaluasi pada Sumber Daya Output! Langkah 6 Mengidentifikasi alternatif pilihan solusi  Lakukan tukar pikiran brainstorming!  Rancanglah aplikasi bersama JAD Langkah 7 Mengevaluasi alternatif solusi  Pertimbangkan kerugian dan keuntungan dari setiap alternatif pilihan solusi! Langkah 8 Memilih solusi terbaik  Tentukan pilihan solusi terbaik yang akan dijalankan!  Persiapkan kebutuhan dari setiap alternatif solusi yang dipilih! Langkah 9 Menerapkan solusi terbaik  Jangan menunda melaksanakan solusi terpilih! Langkah10 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif  Pastikan seluruh rangkaian solusi yang dipilih telah dijalankan dengan benar!  Bagaimana jika gagal? Lakukan kembali tahap-tahap pemecahan masalah atau jalankan solusi cadangan! Management Information System Siklus hidup sistem System Life Cycle adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer, yang terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Tahap 1 – 4 adalah siklus hidup pengembangan sistem. Tahap 5 adalah tahap penggunaan implementasi yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali jika diperlukan. Proses METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Management Information System merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan. I. Tahap Perencanaan Pengembangan subsistem SIBK seharusnya mendapatkan perhatian yang sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek-proyek besar lainnya, seperti pengenalan produk baru atau konstruksi dari pabrik baru. a. Keuntungan dari merencanakan proyek SIBK 1 Menentukan lingkup dari proyek. 2 Mengenali berbagai area permasalahan potensial. 3 Mengatur urutan tugas. 4 Memberikan dasar untuk pengendalian. b. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan 1 Menyadari masalah 2 Mengidentifikasi masalah 3 Menentukan tujuan sistem 4 Mengidentifikasi kendala-kendala sistem 5 Membuat studi kelayakan. Ada enam dimensi kelayakan • Teknis • Pengembalian ekonomis • Pengembalian non ekonomis • Hukum dan etika • Operasional • Jadwal 6 Mempersiapkan usulan penelitian sistem 7 Menyetujui/menolak penelitian proyek Management Information System c. Point-point penting dalam tahap perencanaan Wawancara perorangan lebih disukai dalam langkah ke-3 mendefinisikan kebutuhan informasi, karena 1 Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh 2 Meningkatkan antusiaisme pada proyek baik dari pihak perencana spesialis informasi maupun pemakai 3 Menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis infromasi 4 Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapkan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan Management Information System 3 Menentukan Tujuan Sistem 4 Mengidentifikasi Kendala Sistem 6 Menyiapkan Usulan Penelitian 5 Membuat Studi Kelayakan 7 Menyetujui atau menolak penelitian proyek 8 Menetapkan mekanisme pengendalian Management Information System II. Tahap Analisis Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Tahapan analisis digambarkan pada tabel di bawah ini 1 Mengumumkan penelitian sistem 2 Mengorganisasikan tim proyek 3 Mendefinisikan kebutuhan infromasi 4 Mendefinisikan kriteria kinerja sistem 5 Menyiapkan usulan rancangan 7 Menerima atau menolak rancangan Management Information System III. Tahap Perancangan Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang dipergunakan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah-langkah tahap rancangan pada tabel berikut 3 Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem 5 Menyiapkan usulan penerapan 2 Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem Konsultasi 4 Memilih konfigurasi terbaik 6 Menyetujui atau menolak penerapan sistem 1 Menyiapkan rancangan sistem terinci Konsultasi Management Information System 7 Mendidik Peserta dan Pemakai 4 Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak Konsultasi 6 Menyiapkan Fasilitas Fisik 3 MendapatkanSumber Daya Perangkat Keras Konsultasi Management Information System Hal-hal penting pada tahap penerapan implementasi Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar 1. Percontohan Pilot 2. Serentak Immediate 3. Bertahap Phased 4. Paralel Parallel Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Management Information System 4 Mempersiapkan Usulan Rekayasa Ulang 3 Mmelihara Sistem Konsultasi 6 Menyetujui atau menolak rekayasa ulang atas sistem Management Information System Meskipun komputer sekarang ini sangat berbeda dengan model awalnya, semua komputer mencerminkan arsitektur dasar yang sama. Diagram yang menggambarkan arsitektur ini disebut skema komputer computer schematic I. Evolusi Komputer  Komputer besar = Mainframe perusahaan-perusahaan.  Mainframe yang lebih besar adalah Supercomputer perhitungan ilmiah.  Era komputer modern = minicomputer lebih kecil dari mainframe Contoh IBM AS/400  Selanjutnya muncul komputer mikro microcomputer dengan ciri khusus mempunyai chip yang disebut microprocessor.  Dan yang dikenal saat ini adalah diproduksinya computer personal PC yang selain dipakai di perusahaan juga diperuntukkan bagi pemakai rumahan.  Generasi terakhir munculnya laptop, notebook dan palmtop. Laptop lebih berat dari pada notebook, namun keduanya memiliki dimensi ukuran yang relatif kecil.  Palmtop lebih ringan lagi, bisa dimuat dalam saku.  Jenis yang lebih kecil lagi adalah jenis pen computer, antara lain PDA. DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER Management Information System II. Arsitektur Komputer  Penyimpanan Primer primary storage berisi data yang sedang diolah dan program yang sedang bekerja daftar instruksi yang mengolah data. Contoh RAM, ROM, Chace Memory  Penyimpanan Skunder secondary storage adalah tempat penyimpanan data dan program saat tidak digunakan. Contoh Disket, Harddisk  Program yang disimpan disebut koleksi Perangkat Lunak software library  Data yang disimpan disebut Basis Data database Skema Komputer Central Processing Unit CPU Arithmatic and Logic Unit Unit Penyimpanan Sekunder Management Information System 1 Unit Input • Keyboard • Alat penunjuk mouse, trackball, touch screen, light pen, unit remote control • Alat pembaca optik OCR=optical character recognition • Alat pembaca magnetik MICR=magnetic ink character recognition • Unit pengenal suara speech recognition unit 2 Unit Output • Layar tampilan atau monitor display screen • Layar cetakan Line printer, Character printer, Non-impact Printer, Page Printer • Plotter suara • Microfon suara • Output grafik 3 Perangkat Lunak • Sistem Operasi Operating System  Menjadwalkan tugas  Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak  Menjaga keamanan sistem  Membagi pakai sumber daya multi-processing dan multi-programming  Menangani interupsi  Menyimpan catatan pemakaian • Program Utility • Penerjemah Bahasa  Bahasa generasi pertama – Bahasa mesin  Bahasa generasi kedua – Assembler Management Information System  Bahasa generasi ketiga - Compiler dan Interpreter  Bahasa generasi keempat – Bahasa Alamiah, Non-procedural • Program Aplikasi Paket Siap Pakai • Kemudahan bagi pemakai dalam Perangkat Lunak  Dialog terpandu  Menu mode  Model tanya jawab  Model template  Graphical User Interface GUI Management Information System Etika mempengaruhi bagaimana para spesialis informasi melaksanakan tugas mereka. Adalah tanggung jawab CIO untuk mencapai etika pada sistem yang dibuat dan pada orang-orang yang membuatnya. I. Moral, Etika, dan Hukum Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral merupakan institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang terdapat pada individu, kelompok atau masyarakat. Etika yang muncul dari perkembangan teknologi informasi adalah etika yang muncul bersamaan dengan digunakannya teknologi informasi dari mulai teknologi itu baru dikenal hingga pada tahap perkembangan terakhir seiring peradaban manusia yang tiada henti. Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah kepada rakyat atau negaranya. Etika berjalan dengan “pengawalan” hukum. Artinya, sekali etika dilanggar, maka hukum akan “berbicara”. Kasus pelanggaran etika dalam teknologi informasi pertama kali terjadi tahun 1966, seorang programmer pada suatu bank membuat program yang memungkinkan bahwa IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI Management Information System pengambilan dari sebuah rekening bisa melampaui saldo rekening tersebut. Penipuan ini berlangsung terus hingga komputer yang digunakan tersebut rusak dan pemrosesan secara manual menunjukkan bahwa saldo telah minus! Programmer tersebut tidak dituntut karena peraturan hukumnya belum ada. Ia hanya dituntut karena membuat entry palsu di catatan bank. Tak lama muncul UU Federal Freedom of Information Act of 1966 dan terus bermunculan produk hukum untuk kejahatan komputer. II. Perlunya Budaya Etika Tugas menajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Para eksekutif mencapai peneapan ini melalui metode tiga lapis, yaitu dalam bentuk corporate credo, program-program etika, dan kode etik khusus perusahaan. 1 Menetapkan Credo perusahaan 2 Menetapkan Program Etika 3 Menetapkan kode etik perusahaan Management Information System a. Corporate Credo Corporate Credo adalah pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakkan perusahaan. Tujuan credo ini adalah menginformasikan orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai nilai-nilai etis perusahaan. b. Program Etika Program Etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan corporate credo. Aktivitas yang umum dilakukan adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakn bagi pegawai baru. c. Kode Etik Khusus Perusahaan Banyak perusahaan telah merancang kode etik perusahaan mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik industri tertentu. III. Etika dan Jasa Informasi a. Etika Komputer James H. Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama dan CIO adalah pihak yang bertanggungjawab atas aktivitas itu 1 Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat 2 Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat. Management Information System b. Pentingnya Etika Komputer 1 Kelenturan logis; yaitu kemampuan memrogram komputer untuk melakuka apapun yang kita inginkan. 2 Faktor Transformasi; alasan kepedulian pada aetika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu. 3 Faktor Tak Kasat Mata; alasan dimana minat masyarakat akan etika komputer adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak hitam. Semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak tampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit danpenyalahgunaan yang tidak terlihat. IV. Hak Sosial dan Komputer a. Hak atas komputer 1 Hak atas akses komputer 2 Hak atas keahlian komputer 3 Hak atas spesialis komputer 4 Hak atas pengambilan keputusan komputer b. Hak atas informasi 1 Hak atas privasi 2 Hak atas akurasi 3 Hak atas kepemilikan 4 Hak atas akses c. Kontrak sosial jasa informasi Dalam memecahakan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu ontrak sosial yang memastikan bahwa Management Information System komputer akan digunakan untuk kebaika sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa 1 Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang 2 Setiap ukuran akan dibuat untuk mematikan akurasi pemrosesan kompter 3 Hak milik intelektual akan dilindungi 4 Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi. d. Rencana tindakan untuk mencapai penggunaan komputer yang etis 1 Formulasikan suatu kode perilaku 2 Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan tentang penggunaan jasa komputer untuk pribadi, hak milik atas program dan data komputer perusahaan 3 Jelaskan sanksi yang akan diterima oleh pelanggar 4. Kenali perilaku etis 4 Fokuskan sosialisasi etika dengan pelatihan dan bacaan yang diisyaratkan 5 Sosialisasikan UU kejahatan komputer 6 Simpan suatu catatan berisi kewenangan dari setiap spesialisasi komputer yang ada dan lakukan pencegahan dengan audit etika 7 Dorong penggunaan program-program rehabilitasi bagi pelanggar etika komputer, seperti layaknya program rehabilitasi narkoba dan obat-obatan. 8 Adakan perkumpulan profesional spesialis informasi termasuk CIO sebagai ajang tukar pikiran Studi ini dilakukan di sebuah perusahaan mode pakaian yang kegiatan usahanya menjual produk fesyen mode pakaian secara langsung kepada pembeli melalui toko-tokonya. Pemilik bisnis perusahaan ini ingin mengembangkan melalui penjualan daring. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah sistem penjualan daring berbasis web pada perusahaan tersebut dengan memanfaatkan peluang bisnis menggunakan metode ini. Metode penelitian ini adalah pengumpulan data dengan studi literatur/pustaka dan interview wawancara kepada pemilik dan karyawan perusahaan, analisis sistem dan perancangan sistem. Dari penelitian ini dihasilkan sebuah rancangan sistem penjualan daring berbasis web yang telah diverifikasi dan divalidasi bersama dengan calon pengguna sistem ini. Rancangan ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan sistem penjualan pada perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan has not been able to resolve any references for this publication.
Selainitu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka. 2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. a. Kelebihan Sistem Informasi Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi b. Kekurangan Sistem Informasi Biaya lebih mahal Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai Sistem Informasi Perubahan Sistem informasi secara cepat sehingga kita belum tentu bisa melakukan adaptasi dengan perubahan tersebut Kurangnya tenaga ahli di bidang Sistem Informasi Adanya indikasi penyalahgunaan Sistem Informasi yang canggih Kurangnya sosialisasi tengan Sistem Informasi a. CARA MENGUKUR SISTEM INFORMASI Salah satu sifat dari Sistem Informasi yaitu dapat diukur. Sifat ini menunjukan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Berikut ini cara untuk mengukur Sistem Informasi 1. Ketepatan Perhutingan Sistem Informasi 2. Ketepatan hasil Sistem Informasi yang didapat 3. Kemudahan Sistem Informasi tersebut dapat diakses oleh banyak orang . 222 156 36 181 70 320 65 473

kelebihan dan kekurangan sistem informasi manajemen