Sistem inforamasi manajemen atau yang juga disingkat SIM didukung oleh teknologi, sumber daya manusia, dan prosedur yang mumpuni untuk menghasilkan informasi yang kekinian, cepat, akurat dan bernilai. Informasi yang dihasilkan bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajemen, menyusun perencanaan, bahkan untuk memecahkan suatu masalah. Sistem informasi manajemen disusun dan dioperasikan berdasarkan tujuan dan kebutuhan penggunanya. Setiap organisasi memiliki tujuan dan kebutuhan informasi yang berbeda beda. Perubahan dalam dunia usaha bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja, baik yang berasal dari internal ataupun eksternal peruahaan. Perubahan kondisi yang mendadak harus segera direspon sesegera mungkin untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. Sistem informasi manajemen bisa menyajikan data data yang diperlukan dengan segera agar manajemen bisa melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi dengan cepat. Sistem informasi manajemen membantu manajemen dalam bekerja secara efektif, efisien dan lebih cepat. Potensi masalah yang timbul bisa dengan cepat diatasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DAFTAR ISI BAB 1 PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER I. Definisi Sistem Informasi Manajemen SIM 1 II. Manajemen Informasi 2 III. Manajemen dan Sistem 3 IV. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK 4 V. Model Penggunaan SIBK dalam Pemecahan Masalah 4 VI. Kecenderungan Menuju “End-user Computing” 5 VII. Mencapai SIBK 6 BAB 2 TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF I. Perusahaan dalam Lingkungannya 8 II. Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan 9 III. Jenis SDI dan Pengelola SDI 9 IV. Perencanaan Strategis Fungsional 9 V. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi 10 VI. End-User Computing EUC sebagai Masalah Strategis 11 VII. Elemen-elemen yang Diperlukan dalam Manajemen 11 BAB 3 PERANANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA I. Definisi Kualitas 13 II. Total Quality Management TQM 14 III. Sistem Informasi Pemasaran Marketing Information System - MKIS 15 IV. Sistem Informasi Manufaktur 15 V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi IS-Information Service 16 BAB 4 MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN I. Model 17 II. Model Sistem Umum pada Perusahaan 18 III. Management by Exception MBE 20 IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan 21 BAB 5 PENDEKATAN SISTEM I. Pemecahan Masalah 25 II. Pendekatan Sistem 27 III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah 27 BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM I. Tahap Perencanaan 29 II. Tahap Analisis 32 III. Tahap Perancangan 33 IV. Tahap Penerapan 34 V. Tahap Penggunaan 35 BAB 7 DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER I. Evolusi Komputer 36 II. Arsitektur Komputer 36 BAB 8 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI I. Moral, Etika, dan Hukum 39 II. Perlunya Budaya Etika 40 III. Etika dan Jasa Informasi 41 IV. Hak Sosial dan Komputer 41 Management Information System Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua bisnis yang telah menjadi semakin rumit dan komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik. Karena itulah pembelajaran mengenai Sistem Informasi Berbasis Komputer mutlak dikuasai untuk menjalankan bisnis saat ini. I. Definisi Sistem Informasi Manajemen SIM Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Data adalah fakta-fakta, angka-angka, atau statistik-statistik yang dapat menghasilkan kesimpulan. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Manajemen sebagai subyek, adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut. Sistem Informasi Manajemen SIM adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Management Information System bersifat intern dan ekstern kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Tujuan Mempelajari SIM adalah memandang bahwa nilai dari informasi amatlah berharga, oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang wirausaha, staff manajemen, atau terlebih sebagai manajer, harus dapat menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya. II. Manajemen Informasi Dalam manajemen informasi seorang manajer mengelola lima jenis sumber daya utama 1. Manusia 2. Material 3. Mesin termasuk fasilitas dan energi 4. Uang Money 5. Informasi termasuk data Sumber daya fisik poin 1 - 4 akan dikelola setelah diperoleh, agar saat diperlukan sumber daya tersebut siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien/usang. Contoh penggantian sumber daya upgrade mesin, rekruitmen pegawai baru, dsb. Sedangkan sumber daya konseptual poin 5 dilakukan dengan mendapatkan data mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna, baru setelah itu dimanfaatkan secara efektif untuk mengambil keputusan dan jika perlu mengganti informasi yang usang. Seluruh kegiatan tersebut; memperoleh informasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat, disebut Manajemen Informasi. Management Information System Alasan utama perlu diberikan perhatian pada manajemen informasi dalam mengembangkan bisnis saat ini adalah a. Kompleksitas kegiatan bisnis meningkat 1 Pengaruh ekonomi internasional 2 Persaingan dunia 3 Kompleksitas teknologi yang semakin meningkat 4 Batas waktu yang semakin singkat 5 Kendala-kendala sosial b. Kemampuan komputer yang semakin baik Pemakai semakin tahu bagaimana mendayagunakan’ komputer untuk membantu pekerjaannya. III. Manajemen dan Sistem Para ahli manajemen sering mengatakan bahwa jika seorang manajer memandang organisasinya sebagai suatu system, hal itu akan membuat pemecahan lebih mudah dan efektif. a. Sistem lingkaran terbuka dan lingkaran tertutup Sistem tanpa elemen mekanisme kontrol, lingkaran umpan balik, dan tujuan disebut sistem lingkaran terbuka open-loop system. Gambar Management Information System Sitem dengan tiga elemen kontrol tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik disebut sistem lingkaran tertutup closed-loop system. b. Suatu pandangan sistem System View 1 Kompleksitas struktur organisasi / rincian pekerjaan. 2 Tujuan yang baik. 3 Kerja sama semua bagian dalam organisasi 4 Keterkaitan organisasi dengan lingkungannya. 5 Penilaian yang tinggi padainformasi dengan feedback IV. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam bidang bisnis terfokus pada data. Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang paling besar. 1. Fokus awal pada data bagaimana mendapatkan data 2. Fokus baru pada informasi bagaimana mengolah data Management Information System 3. Fokus revisi pada pendukung keputusan DSS 4. Fokus kini pada komunikasi otomatisasi kantor 5. Fokus potensial pada konsultasi sistem pakar V. Model Penggunaan SIBK dalam Pemecahan Masalah Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam mengolah informasi terdiri dari bidang aplikasi berbasis komputer; SIA, SIM, DSS, Kantor Virtual, dan Sistem Berbasis Pengetahuan. Kini menggunakan istilah Sistem Informasi Berbasis Komputer Computer Based Information System atau CBIS, untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Semua subsistem CBIS menyediakan informasi untuk pemecahan masalah. Management Information System Di bawah ini merupakan suatu bagan yang menggambarkan model yang mewujudkan bagaimana subsistem CBIS digunakan dalam memecahkan masalah. VI. Kecenderungan menuju “End-user Computing” Para spesialis informasi tidak selalu berperan serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer seperti yang digambarkan di bawah ini. Sistem ini adalah pendekatan tradisional pada masa dulu. Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK Sistem Otomatisasi Kantor Sistem Pendukung Keputusan Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Akuntansi Management Information System Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatnya minat pemakai dalam mengembangkan aplikasi komputer mereka sendiri. Nama yang diberikan oleh situasi ini adalah end-user computing. End user artinya pemakai yang menggunakan produk akhir suatu sistem yang berbasis komputer. Jadi End-User Computing EUC adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. EUC berkembang karena empat pengaruh 1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer knowledge 2. Antrian jasa informasi time-process 3. Perangkat keras yang murah technology-hardware 4. Perangkat lunak siap pakai technology-software VII. Mencapai SIBK Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungsi, dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem System Life Cycle-SLC seperti gambar dibawah ini Management Information System Siklus kehidupan sistem system life cycle – SLC Seiring perkembangan CBIS, para manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi digambarkan sebagai berikut Management Information System Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerja sama untuk mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi yang terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan database, dan menjaga kemutakhiran sistem. Melaksanakan Penelitian Sistem Management Information System Dalam upaya mecapai keberhasilan, para manajer sangat menyadari pengaruh dari lingkungan perusahaan. Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen dalam lingkungannya melalui arus sumber daya fisik maupun konseptual. Perusahaan berusaha memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengelola arus sumber daya termasuk informasi. I. Perusahaan dalam Lingkungannya Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan. Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF Management Information System II. Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasar. Idenya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalakan sumber daya fisik yang lebih unggul - data informasi – dapat digunakan sama baiknya. Manajer perusahaan menggunakan sumber daya konseptual maupun suber daya fisik untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. III. Jenis SDI dan Pengelola SDI SDI terdiri dari Perangkat Keras Komputer Perangkat Lunak Komputer Spesialis Informasi Pemakai Fasilitas Database Informasi Pengelola SDI diistilahkan sebagai Chief Information Officer CIO, yaitu seorang manajer jasa informasi yang menyumbangkan jasa keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan. Management Information System IV. Perencanaan Strategis Fungsional Ketika para eksekutif perusahaan telah sepenuhnya berkomitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat perlunya tiap bidang fungsional untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana fungsional merinci bagaimana bidang-bidang tersebut akan mendukung perusahaan ketika perusahaan bekerja untuk mencapai tujuan strategisnya. Gambar di bawah menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerja sama dala proses perencanaan strategis mereka. Panah-panah menggambarkan arus informasi dan pengaruh. Rencana strategis Sumber daya informasi Rencana strategis Sumber daya manusia Rencana strategis Sumber daya manufaktur Rencana strategis Sumber daya keuangan Rencana strategis Sumber daya pemasaran Management Information System V. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi VI. End-User Computing EUC sebagai Masalah Strategis a. Pengelompokkan pengguna EUC Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi empat golongan 1 Pemakai akhir tingkat menu menu-level end-users 2 Pemakai akhir tingkat perintah command level end-users 3 Programer pemakai akhir end-user programmers 4 Personil pendukung fungsional functional support personell b. Manfaat penerapan EUC 1 Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai 2 Mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi. Tujuan sistem Kendala sistem Strategi rancangan sistem Misi Tujuan Strategi Atribut strategi organisasi lain Management Information System c. Resiko penerapan EUC 1 Sistem yang buruk sasarannya Bad target 2 Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya 3 Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien 4 Hilangnya integritas data 5 Hilangnya keamanan 6 Hilangnya pengendalian VII. Elemen-elemen yang Diperlukan dalam Manajemen Sumber Daya Informasi Information Resources Management-IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Elemen-elemen yang diperlukan dalam mencapai IRM adalah 1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informsi yang unggul 2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama 3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak 4. Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis 5. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi 6. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Management Information System Sumber daya komputer pusat Sumber daya komputer tersebar Para pemakai yang terlibat dalam end-ser computing Rencana strategis sumber daya informasi Management Information System Kualitas produk dan jasa merupakan prioritas utama dalam bisnis. Informasi yang lengkap dari stakeholder terutama konsumen sangat penting dalam pembuatan program atau rencana perusahaan. I. Definisi Kualitas Suatu definisi kualitas yang paling sederhana namun menangkap pemikiran mutakhir dalam bisnis, mendefinisikan kualitas sebagai “kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan”. Ide dasarnya, kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang diterapkan perusahaan; sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan. Kunci mencapai jenis kualitas ini adalah mengetahui siapa pelanggan kita dan apa yang mereka inginkan. a. Dimensi-dimensi Kualitas Produk David Garvin 1 Kinerja 2 Features 3 Keandalan 4 Kesesuaian 5 Daya tahan 6 Kemudahan perbaikan 7 Keindahan 8 Persepsi terhadap kualitas b. Dimensi-dimensi Kualitas Jasa Leonard Berry, A. Parasuraman dan Valerie Zeithmal PERANANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Management Information System 1 Berwujud 2 Keandalan 3 Responsif 4 Kepastian 5 Empathy II. Total Quality Management TQM a. Landasan TQM 1 Kualitas didefinisikan oleh pelanggan 2 Kualitas dicapai oleh pihak manajemen 3 Kualitas adalah tanggung jawab seluruh elemen perusahaan b. Filosofi TQM Pencapaian keunggulan perusahaan secara menyeluruh dalam dimensi produk dan dimensi jasa dengan mencegah timbulnya kualitas yang buruk bad quality c. Elemen-elemen/perangkat untuk mencapai TQM 1 Peralatan grafis 2 Peralatan statistik d. Penerapan program TQM pada perusahaan 1 Tentukan TQM sebagai standar perusahaan 2 Tetapkan budaya kualitas 3 Tetapkan pengawasan manajemen puncak Kerugian dari Kualitas yang Buruk 1 Kehilangan bisnis. 2 Tuntutan hukum. 3 Kehilangan produktivitas. 4 Biaya-biaya. Keuntungan dari Kualitas yang Baik Management Information System Keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan. Karena itu kualitas ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan perusahaan dalam bentuk peningkatan pendapatan penjualan. Pengaruh yang lain bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya. e. Dukungan dari subsistem SIBK terhadap peningkatan kualitas produk dan jasa 1 Sistem Informasi Akuntansi 2 Sistem Informasi Manajemen 3 Sistem Pendukung Keputusan 4 Sistem Otomatisasi Kantor 5 Sistem Pakar III. Sistem Informasi Pemasaran Marketing Information System - MKIS MKIS mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi database. Dua dari subsistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas. Subsistem Penelitian Pemasaran Marketing Research Subsystem. Mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan untuk mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen dan tingkat kualitasnya. Subsistem Intelijen Pemasaran Marketing Intelligence Subsystem. Mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Management Information System Sebagian besar informasi ini dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial. MKIS adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat. IV. Sistem Informasi Manufaktur Subsistem Intelijen Manufaktur manufacturing intelligence subsystem. Subsistem ini mendapatkan informasi mengenai pemasok. Pihak perusahaan di departemen pembelian menggunakan susbsistem intelijen manufaktur untuk berkomunikasi dengan pemasok. Di area ini sistem electronic data interchange EDI dibuat dengan menghubungkan komputer perusahaan dengan komputer pemasok. Subsistem Rekayasa Industrial industrial engineering subsystem. Industrial engineers IE meneliti proses perusahaan untuk menetapkan standar yang harus dicapai para pekerja produksi. Sementara MKIS memampukan perusahaan menentukan produk yang harus dibuat, sistem informasi manufaktur memampukan perusahaan memproduksi produk tersebut pada tingkat kualitas yang tepat. V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi IS-Information Service a. Mengidentifikasi Pelanggan IS b. Mendefinisikan kebutuhan kualitas pelanggan c. Menetapkan metrik kualitas d. Mendefinisikan strategi kualitas IS e. Menerapkan program kualitas IS f. Memantau kinerja kualitas IS Management Information System Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan. Ada empat jenis model dasar yaitu fisik, naratif, grafik, dan matematika. Semuanya membantu pemahaman maupun komunikasi, damn model matematika dapat juga digunakan untuk memperkirakan masa depan. I. Model Model adalah penyederhanaan abstraction dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas entity. Para manajemen menggunakan model untuk permasalahan yang akan dipecahkan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan permasalahan adalah entitas. a. Empat jenis dasar model 1. Model fisik 2. Model naratif 3. Model grafik 4. Model matematika b. Kegunaan model 1 Mempermudah pengertian; suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang disederhanakan. 2 Mempermudah komunikasi; setelah pemecah masalah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering perlu dikomunikasikan MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN Management Information System pada yang lain. Mungkin analis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggota lain dalam tim pemecahan masalah. 3 Memperkirakan masa depan; ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain. Model matematika dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. II. Model Sistem Umum pada Perusahaan Model sistem umum digunakan dalam modul ini untuk memudahkan bagi kita dalam menerapkan prinsip-prinsip pada semua jenis sistem informasi disegala jenis organisasi. a. Sistem lingkaran terbuka Perusahaan dengan sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka, berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya sumber daya fisik. Ambil contoh perusahaan manufaktur, mengolah bahan mentah menjadi bahan produksi siap pakai. Material; Arus material berasal dari pemasok di lingkungan perusahaan, hubungan simbiosis mutualisme akan menguntungkan perusahaan dan lingkungan sekitar yang memasok bahan mentah. Management Information System Personil; Arus Personil diambil dari lingkungan sekitar perusahaan, masyarakat sekitar adalah penyumbang terbesar untuk jenis sumber daya ini. Mesin; Mesin diperoleh dari pemasok. Jika umur mesin telah melewati masa produktifnya, maka mesin akan dikembalikan ke lingkungan, mungkin dalam bentuk tukar tambah atau bisa pula sebagai rongsokan. Uang; Arus uang berputar di sekitar perusahaan. Umumnya perusahaan mempunyai kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan dalam menangani arus uang. Arus uang juga meliputi para pelanggan, pemasok, pemegang saham dan para pekerja. Sedikit sekali perusahaan yang memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena dengan tidak adanya umpan balik, akan sulit untuk dilakukan kontrol atas produk yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada kebangkrutan collaps. b. Sistem lingkaran tertutup Management Information System Dengan sistem lingkaran tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsur jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan. Umpan balik yang berguna untuk proses pengendalian adalah informasi dengan dimensi-dimensi sebagai berikut • Relevansi • Akurasi • Ketepatan Waktu • Kelengkapan Contoh, misalnya dihasilkan sebuah laporan dari Bagian Penjualan Marketing suatu perusahaan berupa “Laporan Penjualan Jenis Produk-produk yang Laris.” Laporan itu menjadi menarik bagi manajer untuk diketahui mengapa jenis-jenis produk tertentu mengalami peningkatan penjualan secara pesat. Setelah diketahui sebabnya maka manajer akan menggunakan temuannya untuk diterapkan pada jenis produk yang lain. Demikianlah mengapa informasi harus memiliki dimensi-dimensi sehingga benar-benar menjadi informasi yang amat bernilai. III. Management by Exception MBE Seorang manajer, untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggung jawabnya harus didukung oleh tersedianya a. Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya. b. Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya. Management Information System Standar yang dikombinasikan dengan Output Informasi misalnya laporan penjualan, akan memungkinkan terjadinya Management by Exception MBE. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi ketidaksesuaian antara Kinerja Aktual apa yang telah dan sedang dicapai dengan Standar Kinerja apa yang harus dicapai. Contoh seorang manajer menentukan bahwa jumlah produksi sepatu dalam sehari harus berada dalam jangkauan hingga pasang sepatu. Apabila dalam suatu saat jumlah produksi melewati standar yang ditentukan, misalnya hingga pasang sepatu, maka berlakulah MBE. Manajer memikirkan dan mengambil keputusan terhadap kondisi yang terjadi saat itu. Jika anda seorang manager, apa yang harus dilakukan dengan kelebihan produksi sepatu tadi? Management by Exception memberikan tiga keuntungan dasar a. Manajer tidak membuang waktu memantau aktivitas yang berlangsung secara normal b. Keputusan dapat lebih terfokus pada hal-hal yang lebih memerlukan perhatian c. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang maupun hal-hal yang berjalan semestinya. MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediakan oleh SIBK. Dengan kondisi di mana SIBK memikul sebagian tanggung jawab dalam pengendalian sistem fisik, maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif. Management Information System Hampir serupa dengan MBE, dikenal pula yang model yang dinamakan CSF Critical Success Factors –Faktor-faktor penentu keberhasilan. CFS adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan biasanya memiliki beberapa CSF. Pada industri mobil misalnya, CSF dapat diidentifikasi dari gaya penjualan, jaringan dealer, layanan purna jual maupun pengendalian biaya manufaktur yang ketat. Sistem Informasi memungkinkan manajer mengikuti CSF dengan melaporkan informasi tentang CSF. Perusahaan sebesar CocaCola Company mampu menjadi merek terkenal di dunia. Mengapa? Salah satu sebabnya karena mereka telah menetapkan bahwa harus ditemukan cara yang tepat dalam distribusi produk di mana konsumen dapat dengan mudah menjumpai produk-produk CocaCola Company. Itulah salah satu CSF dari CocaCola Company demi mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba yang besar dari penjualan produknya. Maka, tidaklah mengherankan jika kita jumpai dalam jarak radius 200 meter, setiap warung, toko atau swalayan selalu menjual produk CocaCola Company, belum termasuk yang dijumpai di terminal, pasar, rumah sakit, hotel dan sebagainya. Konsumen selalu melihat boks pendingin berwarna merah berlogo Coca Cola, kapan pun dan di mana pun! IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan a. Pasar Swalayan Sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Management Information System Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual. Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang dan orang-orang yang dipekerjakan. Sejumlah kecil mesin dipergunakan dalam sebuah pasar swalayan. Alat pembaca barcode, komputer, kalkulator, telepon. Selain itu ada lemari pendingin, rak dan kotak peraga. Arus uang berasal dari jalur pelanggan yang dikeluarkan lagi dalam bentuk pembayaran kepada pemasok, pegawai, pemerintah pajak atau pemilik jika swalayan tersebut adalah perusahaan publik. Proses transformasi meliputi membuka karton, mengatur barang-barang dagangan di rak, mengecek stok, memesannya jika persediaan barang dagang sudah atau hampir habis. Selain itu juga termasuk mempersiapkan sayur dan buah agar selalu segar, memotong daging, mendinginkannya atau pun memanggang roti atau ayam serta mengemasnya. Seluruh proses dan kegiatan yang membuat dan mendukung agar berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik dapat dianggap sebagai transformasi. Elemen manajemen dalam sistem konseptual terdiri dari manajer toko dan para asisten manajer. Pengolah informasi adalah komputer toko tersebut, yang mengendalikan alat pembaca bar code dan mencetak label harga barang. Komputer juga mengirim data ke kantor pusat yang menyebutkan barang yang dipesan, statistik penjualan dan sebagainya. Standar kinerja ditetapkan bersama oleh kantor pusat dan manajemen toko. Standar dalam bentuk kuota penjualan dan Management Information System anggaran operasi memberikan panduan kepada para manajer mengenai tingkat kinerja yang harus dicapai. Manajer akan memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar. Manajer menerima sejumlah laporan yang menunjukkan barang mana yang laku dan mana yang kurang laku. Manajer menanggapi laporan tersebut dengan mengambil tindakan seperti menyesuaikan jumlah pesanan, mengatur ulang rak, mengadakan obral serta menambah papan tanda dan rak promosi. Laporan tersebut juga menunjukkan jam-jam dan hari-hari saat tingkat penjualan tinggi dan rendah. Informasi ini berguna untuk mengatur dan menjadwalkan karyawan agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Manajer swalayan menggunakan infofrmasi dari pengolah infromasi, ditambah dengan standar-standar sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan melakukan perubahan yang diperlukan dalam sistem fisik agar pasar swalayan dapat terus bekerja menuju tujuannya. b. Kantor Pengacara Kantor pengacara biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusu dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka beracara di pengadilan. Tugas mereka lebih menekankan aktivitas mental dari pada fisik. Arus material yang dilalui kantor pengacara sangat sedikit, terutama berupa perlengkapan pencatatan seperti kertas catatan, dokumen, alat tulis. Kantor pengacara dapat pula digambarkan dengan model umum yang sama dengan pasar swalayan. Setiap kantor pengacara adalah sistem Management Information System fisik yang terkendali. Pada kantor yang besar, pengendalian dialaksanakan oleh beberapa orang yang disebut sebagai partner. Juga memiliki beberapa karyawan yang berstatus asisten pengacara yang tugasnya membantu pengacara, misalnya menyiapkan bahan sebelum si pengacara menghadiri sidang. Tanggung jawab partner dan asisten adalah memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Standar-standar kinerjanya tidaklah sebesar pasar swalayan, namun membutuhkan konsistensi yang amat kuat dalam pencapaiannya karena mungkin sebuah kantor pengacara tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau memenangkan sekian persen persidangan terlebih mengingat bahwa jalannya persidangan untuk sebuah kasus tidak dapat diprediksi. Namun demikian, laba tetaplah orientasi mereka. Proses tranformasi pada kantor pengacara adalah proses mengubah bahan mentah klien dengan permasalahan hukumnya menjadi “produk jadi” klien yang masalah hukumnya terselesaikan. Transformasi ini dicapai oleh pengacara yang merupakan sumber daya terpenting perusahaan. Walau standar-standar formal tidak ada, tetapi partner tahu tingkat kinerja yang diharapkan. Jika standar intuitif itu tidak tercapai, dibuat keputusan untuk mengubah sistem fisik. Dari para karyawan yang turut dipekerjakan sebagai pegawai administrasi misalnya, dapat diketahui berapa jumlah kasus yang ditangani dalam enam bulan terkahir. Jika terlalu sedikit kasus yang dapat ditangani, pengacara-pengacara tambahan paruh waktu dapat Management Information System dipekerjakan atau dikombinasikan dengan tenaga mahasiswa semester akhir sebagai pengganti asisten pengacara. Model umum akan memberikan kerangka acuan bagi setiap orang yang baru bekerja. Begitu pula di kantor pengacara. Seorang fresh graduate dari fakultas hukum dan menjadi pengacara junior baru akan menemukan sejumlah standar dari pekerjaannya sebagai pengacara setelah mendapat infromasi dari sistem infromasi yang menyediakan database hukum, sejarah kasus dan infromasi lainnya secara lengkap dan akurat. Management Information System Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuan. Suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah dibuat, dan disebut pendekatan sistem. Faktor-faktor yang unik bagi manajer dapat mempengaruhi pemecahan masalah. Faktor-faktor ini meliputi bermacam gaya dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi. I. Pemecahan Masalah Masalah berarti suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa jika dapat diatasi dengan tepat. Pemecahan masalah merupakan tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. a. Pentingnya pemecahan masalah Satu set keputusan untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar. b. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Dalam memecahkan masalah, seorang manajer akan membuat banyak keputusan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah Management Information System tersebut. Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat manajer pertimbangkan. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. c. Elemen-elemen proses pemecahan masalah Agar seorang manajer berhasil dalam pemecahan masalah, harus ada beberapa elemen. Dua elemen yang sudah pasti ada adalah masalah dan pemecah masalah manajer. Solusi bagi suatu masalah harus memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya secara baik, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan – apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini–apa yang sedang dicapai oleh sistem. Penggambaran elemen-elemen pemecahan masalah. Management Information System Proses Manajer mengidentifikasi masalah, memahaminya dan mengidentifikasi berbagai alternatif pilihan solusi serta mengevaluasi seluruh alternatif solusi yang ada, memilih yang terbaik dan memastikan bahwa solusi itu berjalan untuk mengatasi masalah. Dalam proses pemecahan masalah • Komputer kurang berperan • Pengalaman manajer dan insting lebih berperan • Manajer akan lebih banyak mendapat masukan dari Sistem Informasi non-komputer II. Pendekatan Sistem Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem dalam pemecahan masalah Tahap I Usaha Persiapan Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Langkah 2 Mengenali sistem lingkungan Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan Tahap II Usaha Definisi Langkah 4 Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem Langkah 5 Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu Tahap III Usaha Solusi Langkah 6 Mengidentifikasi alternatif pilihan solusi Langkah 7 Mengevaluasi alternatif solusi Langkah 8 Memilih solusi terbaik Langkah 9 Menerapkan solusi terbaik Management Information System Langkah10 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Kenali sistem umum perusahaan anda! Langkah 2 Mengenali sistem lingkungan Kenali delapan elemen lingkungan beserta karakteristiknya! Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan Kenali area-area fungsional perusahaan Pahami hierarki tingkat-tingkat manajemen sebagai subsistem, gunakan arus sumber daya! Kenali area-area fungsional perusahaan Langkah 4 Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem Apakah subsistem-subsistem yang ada sudah terintregasi menjadi satu sistem yang solid? Apakah sumber daya telah mengalir antara sistem dan lingkungannya menurut cara yang diinginkan? Apakah sisem sudah mencapai tujuannya dalam menyediakan produk dan jasa pada lingkungannya? Langkah 5 Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu Lakukan evaluasi terhadap standar perusahaan! Bandingkan Output Sistem dengan Standar! Lakukan evaluasi manajamen! Lakukan evaluasi pada pemroses informasi! Lakukan evaluasi Input dengan Sumber Daya Input! Management Information System Lakukan evaluasi pada proses Transformasi Lakukan evaluasi pada Sumber Daya Output! Langkah 6 Mengidentifikasi alternatif pilihan solusi Lakukan tukar pikiran brainstorming! Rancanglah aplikasi bersama JAD Langkah 7 Mengevaluasi alternatif solusi Pertimbangkan kerugian dan keuntungan dari setiap alternatif pilihan solusi! Langkah 8 Memilih solusi terbaik Tentukan pilihan solusi terbaik yang akan dijalankan! Persiapkan kebutuhan dari setiap alternatif solusi yang dipilih! Langkah 9 Menerapkan solusi terbaik Jangan menunda melaksanakan solusi terpilih! Langkah10 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif Pastikan seluruh rangkaian solusi yang dipilih telah dijalankan dengan benar! Bagaimana jika gagal? Lakukan kembali tahap-tahap pemecahan masalah atau jalankan solusi cadangan! Management Information System Siklus hidup sistem System Life Cycle adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer, yang terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Tahap 1 – 4 adalah siklus hidup pengembangan sistem. Tahap 5 adalah tahap penggunaan implementasi yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali jika diperlukan. Proses METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Management Information System merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan. I. Tahap Perencanaan Pengembangan subsistem SIBK seharusnya mendapatkan perhatian yang sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek-proyek besar lainnya, seperti pengenalan produk baru atau konstruksi dari pabrik baru. a. Keuntungan dari merencanakan proyek SIBK 1 Menentukan lingkup dari proyek. 2 Mengenali berbagai area permasalahan potensial. 3 Mengatur urutan tugas. 4 Memberikan dasar untuk pengendalian. b. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan 1 Menyadari masalah 2 Mengidentifikasi masalah 3 Menentukan tujuan sistem 4 Mengidentifikasi kendala-kendala sistem 5 Membuat studi kelayakan. Ada enam dimensi kelayakan • Teknis • Pengembalian ekonomis • Pengembalian non ekonomis • Hukum dan etika • Operasional • Jadwal 6 Mempersiapkan usulan penelitian sistem 7 Menyetujui/menolak penelitian proyek Management Information System c. Point-point penting dalam tahap perencanaan Wawancara perorangan lebih disukai dalam langkah ke-3 mendefinisikan kebutuhan informasi, karena 1 Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh 2 Meningkatkan antusiaisme pada proyek baik dari pihak perencana spesialis informasi maupun pemakai 3 Menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis infromasi 4 Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapkan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan Management Information System 3 Menentukan Tujuan Sistem 4 Mengidentifikasi Kendala Sistem 6 Menyiapkan Usulan Penelitian 5 Membuat Studi Kelayakan 7 Menyetujui atau menolak penelitian proyek 8 Menetapkan mekanisme pengendalian Management Information System II. Tahap Analisis Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Tahapan analisis digambarkan pada tabel di bawah ini 1 Mengumumkan penelitian sistem 2 Mengorganisasikan tim proyek 3 Mendefinisikan kebutuhan infromasi 4 Mendefinisikan kriteria kinerja sistem 5 Menyiapkan usulan rancangan 7 Menerima atau menolak rancangan Management Information System III. Tahap Perancangan Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang dipergunakan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah-langkah tahap rancangan pada tabel berikut 3 Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem 5 Menyiapkan usulan penerapan 2 Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem Konsultasi 4 Memilih konfigurasi terbaik 6 Menyetujui atau menolak penerapan sistem 1 Menyiapkan rancangan sistem terinci Konsultasi Management Information System 7 Mendidik Peserta dan Pemakai 4 Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak Konsultasi 6 Menyiapkan Fasilitas Fisik 3 MendapatkanSumber Daya Perangkat Keras Konsultasi Management Information System Hal-hal penting pada tahap penerapan implementasi Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar 1. Percontohan Pilot 2. Serentak Immediate 3. Bertahap Phased 4. Paralel Parallel Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Management Information System 4 Mempersiapkan Usulan Rekayasa Ulang 3 Mmelihara Sistem Konsultasi 6 Menyetujui atau menolak rekayasa ulang atas sistem Management Information System Meskipun komputer sekarang ini sangat berbeda dengan model awalnya, semua komputer mencerminkan arsitektur dasar yang sama. Diagram yang menggambarkan arsitektur ini disebut skema komputer computer schematic I. Evolusi Komputer Komputer besar = Mainframe perusahaan-perusahaan. Mainframe yang lebih besar adalah Supercomputer perhitungan ilmiah. Era komputer modern = minicomputer lebih kecil dari mainframe Contoh IBM AS/400 Selanjutnya muncul komputer mikro microcomputer dengan ciri khusus mempunyai chip yang disebut microprocessor. Dan yang dikenal saat ini adalah diproduksinya computer personal PC yang selain dipakai di perusahaan juga diperuntukkan bagi pemakai rumahan. Generasi terakhir munculnya laptop, notebook dan palmtop. Laptop lebih berat dari pada notebook, namun keduanya memiliki dimensi ukuran yang relatif kecil. Palmtop lebih ringan lagi, bisa dimuat dalam saku. Jenis yang lebih kecil lagi adalah jenis pen computer, antara lain PDA. DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER Management Information System II. Arsitektur Komputer Penyimpanan Primer primary storage berisi data yang sedang diolah dan program yang sedang bekerja daftar instruksi yang mengolah data. Contoh RAM, ROM, Chace Memory Penyimpanan Skunder secondary storage adalah tempat penyimpanan data dan program saat tidak digunakan. Contoh Disket, Harddisk Program yang disimpan disebut koleksi Perangkat Lunak software library Data yang disimpan disebut Basis Data database Skema Komputer Central Processing Unit CPU Arithmatic and Logic Unit Unit Penyimpanan Sekunder Management Information System 1 Unit Input • Keyboard • Alat penunjuk mouse, trackball, touch screen, light pen, unit remote control • Alat pembaca optik OCR=optical character recognition • Alat pembaca magnetik MICR=magnetic ink character recognition • Unit pengenal suara speech recognition unit 2 Unit Output • Layar tampilan atau monitor display screen • Layar cetakan Line printer, Character printer, Non-impact Printer, Page Printer • Plotter suara • Microfon suara • Output grafik 3 Perangkat Lunak • Sistem Operasi Operating System Menjadwalkan tugas Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak Menjaga keamanan sistem Membagi pakai sumber daya multi-processing dan multi-programming Menangani interupsi Menyimpan catatan pemakaian • Program Utility • Penerjemah Bahasa Bahasa generasi pertama – Bahasa mesin Bahasa generasi kedua – Assembler Management Information System Bahasa generasi ketiga - Compiler dan Interpreter Bahasa generasi keempat – Bahasa Alamiah, Non-procedural • Program Aplikasi Paket Siap Pakai • Kemudahan bagi pemakai dalam Perangkat Lunak Dialog terpandu Menu mode Model tanya jawab Model template Graphical User Interface GUI Management Information System Etika mempengaruhi bagaimana para spesialis informasi melaksanakan tugas mereka. Adalah tanggung jawab CIO untuk mencapai etika pada sistem yang dibuat dan pada orang-orang yang membuatnya. I. Moral, Etika, dan Hukum Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral merupakan institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang terdapat pada individu, kelompok atau masyarakat. Etika yang muncul dari perkembangan teknologi informasi adalah etika yang muncul bersamaan dengan digunakannya teknologi informasi dari mulai teknologi itu baru dikenal hingga pada tahap perkembangan terakhir seiring peradaban manusia yang tiada henti. Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah kepada rakyat atau negaranya. Etika berjalan dengan “pengawalan” hukum. Artinya, sekali etika dilanggar, maka hukum akan “berbicara”. Kasus pelanggaran etika dalam teknologi informasi pertama kali terjadi tahun 1966, seorang programmer pada suatu bank membuat program yang memungkinkan bahwa IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI Management Information System pengambilan dari sebuah rekening bisa melampaui saldo rekening tersebut. Penipuan ini berlangsung terus hingga komputer yang digunakan tersebut rusak dan pemrosesan secara manual menunjukkan bahwa saldo telah minus! Programmer tersebut tidak dituntut karena peraturan hukumnya belum ada. Ia hanya dituntut karena membuat entry palsu di catatan bank. Tak lama muncul UU Federal Freedom of Information Act of 1966 dan terus bermunculan produk hukum untuk kejahatan komputer. II. Perlunya Budaya Etika Tugas menajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Para eksekutif mencapai peneapan ini melalui metode tiga lapis, yaitu dalam bentuk corporate credo, program-program etika, dan kode etik khusus perusahaan. 1 Menetapkan Credo perusahaan 2 Menetapkan Program Etika 3 Menetapkan kode etik perusahaan Management Information System a. Corporate Credo Corporate Credo adalah pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakkan perusahaan. Tujuan credo ini adalah menginformasikan orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai nilai-nilai etis perusahaan. b. Program Etika Program Etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan corporate credo. Aktivitas yang umum dilakukan adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakn bagi pegawai baru. c. Kode Etik Khusus Perusahaan Banyak perusahaan telah merancang kode etik perusahaan mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik industri tertentu. III. Etika dan Jasa Informasi a. Etika Komputer James H. Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama dan CIO adalah pihak yang bertanggungjawab atas aktivitas itu 1 Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat 2 Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat. Management Information System b. Pentingnya Etika Komputer 1 Kelenturan logis; yaitu kemampuan memrogram komputer untuk melakuka apapun yang kita inginkan. 2 Faktor Transformasi; alasan kepedulian pada aetika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu. 3 Faktor Tak Kasat Mata; alasan dimana minat masyarakat akan etika komputer adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak hitam. Semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak tampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit danpenyalahgunaan yang tidak terlihat. IV. Hak Sosial dan Komputer a. Hak atas komputer 1 Hak atas akses komputer 2 Hak atas keahlian komputer 3 Hak atas spesialis komputer 4 Hak atas pengambilan keputusan komputer b. Hak atas informasi 1 Hak atas privasi 2 Hak atas akurasi 3 Hak atas kepemilikan 4 Hak atas akses c. Kontrak sosial jasa informasi Dalam memecahakan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu ontrak sosial yang memastikan bahwa Management Information System komputer akan digunakan untuk kebaika sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa 1 Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang 2 Setiap ukuran akan dibuat untuk mematikan akurasi pemrosesan kompter 3 Hak milik intelektual akan dilindungi 4 Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi. d. Rencana tindakan untuk mencapai penggunaan komputer yang etis 1 Formulasikan suatu kode perilaku 2 Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan tentang penggunaan jasa komputer untuk pribadi, hak milik atas program dan data komputer perusahaan 3 Jelaskan sanksi yang akan diterima oleh pelanggar 4. Kenali perilaku etis 4 Fokuskan sosialisasi etika dengan pelatihan dan bacaan yang diisyaratkan 5 Sosialisasikan UU kejahatan komputer 6 Simpan suatu catatan berisi kewenangan dari setiap spesialisasi komputer yang ada dan lakukan pencegahan dengan audit etika 7 Dorong penggunaan program-program rehabilitasi bagi pelanggar etika komputer, seperti layaknya program rehabilitasi narkoba dan obat-obatan. 8 Adakan perkumpulan profesional spesialis informasi termasuk CIO sebagai ajang tukar pikiran Studi ini dilakukan di sebuah perusahaan mode pakaian yang kegiatan usahanya menjual produk fesyen mode pakaian secara langsung kepada pembeli melalui toko-tokonya. Pemilik bisnis perusahaan ini ingin mengembangkan melalui penjualan daring. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah sistem penjualan daring berbasis web pada perusahaan tersebut dengan memanfaatkan peluang bisnis menggunakan metode ini. Metode penelitian ini adalah pengumpulan data dengan studi literatur/pustaka dan interview wawancara kepada pemilik dan karyawan perusahaan, analisis sistem dan perancangan sistem. Dari penelitian ini dihasilkan sebuah rancangan sistem penjualan daring berbasis web yang telah diverifikasi dan divalidasi bersama dengan calon pengguna sistem ini. Rancangan ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan sistem penjualan pada perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan has not been able to resolve any references for this publication.
Selainitu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka. 2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi.Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. a. Kelebihan Sistem Informasi Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi b. Kekurangan Sistem Informasi Biaya lebih mahal Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai Sistem Informasi Perubahan Sistem informasi secara cepat sehingga kita belum tentu bisa melakukan adaptasi dengan perubahan tersebut Kurangnya tenaga ahli di bidang Sistem Informasi Adanya indikasi penyalahgunaan Sistem Informasi yang canggih Kurangnya sosialisasi tengan Sistem Informasi a. CARA MENGUKUR SISTEM INFORMASI Salah satu sifat dari Sistem Informasi yaitu dapat diukur. Sifat ini menunjukan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Berikut ini cara untuk mengukur Sistem Informasi 1. Ketepatan Perhutingan Sistem Informasi 2. Ketepatan hasil Sistem Informasi yang didapat 3. Kemudahan Sistem Informasi tersebut dapat diakses oleh banyak orang . 222 156 36 181 70 320 65 473